Categories: Sintang

Pekerja PETI Tuntut Solusi Selama Kepengurusan WPR Berlangsung

KalbarOnline, Sintang – Puluhan pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang tergabung dalam Persatuan Penambang Emas Kabupaten Sintang mendatangi Bupati Sintang, Jarot Winarno, belum lama ini.

Para pekerja PETI ini meminta Bupati agar mencarikan solusi mengenai PETI ini lantaran menyangkut keberlangsungan hidup dan masa depan para pekerja penambang emas dan keluarga.

Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Pekerja Penambang Emas Kabupaten Sintang, Asmidi.

“Sampai sekarang belum ada solusi dari masalah ini. Kami juga belum ada pekerjaan lain. Sementara WPR butuh proses, kami juga tidak mampu menunggu proses WPR kalau berlarut-larut. Mekanisme yang dituntut, kami siap ikuti seperti zero merkuri, kami siap,” tegas Asmidi.

Sementara Keramai salah seorang pekerja menegaskan bahwa apabila aktivitas PETI benar-benar dihentikan pihaknya tentu akan berontak. Keramai berdalih bahwa hal ini menyangkut keperluan keluarga para pekerja PETI.

“Kami minta diberi petunjuk untuk bisa bekerja selama proses kepengurusan WPR. Kami warga negara dan punya hak atas tanah kami. Saat ini ada ribuan orang menunggu hasil dialog ini. Untuk berhenti bekerja rasanya berat sekali. Kami sudah tidak bekerja beberapa hari. Kami tidak pernah menerima surat kesepakatan Forkopimda kemarin. Kami hanya lihat melalui media sosial. Tetapi kami patuh dan menghentikan pekerjaan ini. Kami hanya minta diizinkan bekerja selama proses pengurusan WPR. Kami belum pernah mendengar ada kasus penyakit karena merkuri,” terang Keramai.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sintang, Syahroni menjelaskan pihaknya sudah pernah melakukan kordinasi ke Dinas ESDM Provinsi Kalbar. Hasilnya, lanjut Roni, memang WPR memerlukan waktu lantaran harus ada kajian.

“DPRD Sintang juga ada kewenangan dalam proses pengurusan WPR. Dampak dari PETI tidak bisa kita tutupi. Tapi, kami di DPRD siap bantu dalam mengurus WPR,” tukas Syahroni. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria
Tags: PETISintang

Recent Posts

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

17 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

17 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

19 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

19 hours ago

Sarina, Finalis Putri Hijabfluencer Kalbar 2024 Asal Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Sarina (18 tahun) lahir di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten…

1 day ago

Hadapi Seleksi STQ dan TC, Pengurus LPTQ KKU Audiensi ke Pj Bupati Romi Wijaya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kayong Utara (KKU) melakukan…

1 day ago