Aksi Damai ke DPRD Kalbar, PGRI Kubu Raya Tuntut Peningkatan Upah Guru Honorer

HUT ke-73 PGRI

KalbarOnline, Pontianak – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kubu Raya melakukan aksi damai di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Senin (26/11/2018) pagi.

Aksi yang diikuti puluhan guru yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kubu Raya ini bertepatan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI.

Massa aksi ini menuntut anggota DPRD Kalbar menganggarkan dana untuk peningkatan upah guru honorer. Sebab, para peserta aksi menilai gaji guru honorer yang diperoleh dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat rendah.

“Kami minta DPRD Kalbar, selain menggunakan dana BOS selagi mereka belum dialihfungsikan menjadi PNS, setidaknya dari pemerintah daerah bisa menganggarkan semacam honor daerah atau gaji untuk guru honor sehingga ada penghasilan tambahan untuk mereka,” ungkap Ketua PGRI Sungai Raya, Suparman saat ditemui di Gedung DPRD Kalbar, Senin (26/11/2018).

Baca Juga :  Guru Honorer Dipecat Gara-gara Posting Gaji Rp 700 Ribu, Ini Kata DPR

Saat ini, Suparman menjelaskan bahwa banyak guru honorer yang hanya menggantungkan hidup dari gaji yang diperoleh melalui dana BOS.

Namun, kata Suparman, ada keterbatasan dana BOS yang tak seluruhnya bisa digunakan untuk menggaji guru honorer.

“Untuk guru honor, selama ini hanya mendapatkan honor dari dana BOS dan dana BOS itu ada persentasenya. Hanya 5 persen untuk guru honor. Jadi tidak semua dana BOS itu untuk keperluan guru honor. Kalau muridnya ramai, gaji guru honor tersebut besar. Kalau muridnya sedikit, maka kecil gaji guru honor nya,” ulasnya.

Baca Juga :  Tuntut Pembayaran Gaji, Guru Honorer Asal Kayong Utara Nginap di Dinas Pendidikan Kalbar

Gaji guru honorer ini, dijelaskan Suparman akan sangat kecil lagi jika keberadaan para guru honorer di suatu sekolah lebih banyak dari pada guru yang berstatus PNS.

“Apalagi dalam satu sekolah tersebut guru honornya lebih banyak dibandingkan PNS sehingga gajinya makin kecil,” ucapnya.

Maka dari itu, Suparman meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus. Sebab Suparman menilai perjuangan seorang guru honorer bukanlah soal mudah.

“Para guru honorer ini saya lihat perjuangan mereka ini tidak main-main. Betul-betul berjuang demi mengabdi kepada masyarakat. Maka kami dari PGRI Kabupaten Kubu Raya memohon kepada pemerintah agar guru honor tidak dipandang sebelah mata,” pungkasnya. (Fai)

Comment