Peringatan Hari Arwah, Bupati Rupinus Ziarah ke Makam Orang Tua di Pantok

KalbarOnline, Sekadau – Setiap tanggal 2 November, umat Katolik di seluruh dunia merayakan peringatan hari arwah, hari yang ditetapkan untuk mengenang dan mempersembahkan doa-doa atas nama semua orang beriman yang telah wafat.

Pada peringatan hari arwah tersebut umat Katolik secara khusus mendoakan para saudara-saudarinya yang telah dipanggil oleh bapa di surga, dengan harapan agar mereka yang telah dipanggil oleh Allah bapa dapat bergabung dengan para orang kudus di surga.

Bupati Sekadau, Rupinus, SH., M.Si setiap tahun pada peringatan hari arwah ini selalu saja pulang ke kampung untuk melakukan ziarah ke makam kedua orang tuanya di Dusun Pantok, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau.

Demikian juga dengan keluarga besar Bupati Rupinus. Bersama keluarga besar dan umat Katolik Dusun Pantok, Bupati Rupinus berkumpul dan berdoa bersama-sama di pemakaman umum untuk memanjatkan doa kepada keluarga yang sudah dahulu dipanggil Tuhan.

Saat ziarah dimakam kedua orangtunya Bupati Rupinus tampil sangat sederhana. Bupati Rupinus mengenakan kaos berkerah, celana santai pendek dan menggunakan sandal jepit saat ziarah ke pemakaman umum di Dusun Pantok.

Untuk menuju ke pemakaman umum Dusun Pantok, Bupati Rupinus bersama ratusan umat katolik Dusun Pantok berjalan bersama menggitari jembatan gantung yang pembangunannya baru saja selesai dikerjakan. Rupinus tampak sangat menikmati suasana jembatan gantung Sungai Mentuka yang merupakan jembatan penghubung jalan tani bagi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Pengamanan Imlek 2019, Polsek Belitang Hilir Gelar Operasi Petasan

Orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari itu bersama keluarga besarnya hadir untuk memberikan doa kepada kedua orang tua (ayah dan ibu) dan sanak saudara yang sudah dipanggil oleh Tuhan yang maha kuasa.

Ayah Bupati Rupinus bernama Darius Djadi. Almarhum lahir pada tahun 1915 dan wafat pada 22 November 1977. Sedangkan Ibu Bupati Rupinus bernama Paulina Punjong. Almarhumah lahir pada tahun 1912 dan wafat pada 17 Agustus 2015.

Setiba di pemakaman, Bupati Rupinus bersama keluarga dan masyarakat langsung menuju makam keluarganya masing-masing. Selang beberapa lama, setelah doa secara pribadi dipanjatkan di makam keluarganya, dilanjutkan dengan ibadat peringatan arwah oleh salah seorang pemimpin umat Dusun Pantok, Susno.

Pelaksanaan Ibadat peringatan arwah kali ini di pemakaman Dusun Pantok sedikit molor dari tahun-tahun biasanya, hal ini dikarenakan hujan yang terjadi sejak malam hingga siang sekitar pukul 10.00 pagi baru reda.

Sekitar pukul 10.00 wib ibadat peringatakan hari arwah di pemakaman Dusun Pantok dimulai. Dalam kata pengantarnya Susno mengatakan hari ini umat melaksanakan ibadat sabda untuk memperingati para arwah kaum beriman atau orang-orang beriman yang telah meninggal dunia.

Gereja sendiri telah menetapkan setiap tanggal 2 November menjadi hari peringatan bagi para arwah kaum beriman.

Baca Juga :  Pembangunan Jembatan Katap dan Peningkatan Jalan Masuk Renja 2018

“Kita semua diajak mendoakan para arwah apakah itu orang tua sanak saudara atau kaum kerabat kita, agar mereka mendapat belaskasih Allah dan boleh memandang Allah dalam kemuliaan-Nya,” ujarnya.

Suasana doa ibadat penuh khusuk. lagu-lagu rohani katolik yang bernuansa lagu memperingati arwah dilantumkan, misalnya lagu ‘Tuhan Berikanlah’ pada Madah Bhakti nomor 90. Seluruh makam yang ada dipemakaman diriciki dengan air kudus oleh pemimpin umat. Selama pemakaman diiriciki dengan air kudus, umat menyampaikan doa kepada bunda maria, yakni doa salam maria. 

Hari yang sama pada peringatakan hari arwah bagi orang beriman pada 2 November 2018, Bupati Rupinus dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau Kristina, Rupinus tidak bisa pulang kampung bersamaan. Bupati Rupinus pulang ke Pantok Kecamatan Nanga Taman sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Pulang ke Pekawai, Kecamatan Nanga Mahap.

Bupati dan Ketua PKK pulang ke kampung bersama keluarga masing-masing untuk memberikan doa kepada orang tuanya yang telah dipanggil oleh tuhan.

“Saya dengan ibu hari ini masing-masing pulang ke kampung untuk berziarah ke makam orang tua kami. Kalau ibu (sang istri) makam orang tuanya ada di Pekawai, sedangkan makam orang tua saya di Pantok. Kami tidak bisa sama-sama pulang karena dalam waktu yang bersamaan sama-sama dilangsungkan doa untuk arwah bagi orang beriman di pemakaman keluarga masing-masing,” ungkapnya.

Bupati Rupinus ziarah ke makam orang tua itu penting, selain untuk memanjatkan doa kepadanya juga untuk menghormati mereka meski mereka telah tiada.

“Kita mendoakan para saudara-saudari kita yang telah mendahului kita, dengan harapan agar merekapun dapat bergabung dengan para orang kudus di surga,” tukasnya. (*/Mus)

Comment