Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional IV di Ketapang, Kapolda Kalbar: Wadah Kebersamaan

KalbarOnline, Ketapang – Hingga detik ini situasi Kamtibmas Kalbar khususnya Kabupaten Ketapang dalam keadaan sangat kondusif. Sejumlah agenda nasional yang terselenggara di Kalimantan Barat juga dapat dilaksanakan dengan sukses dan lancar.

“Ini adalah hasil kerja keras kita bersama dan peran aktif dari masyarakat yang secara bersama-sama menginginkan Kalimantan Barat selalu damai, aman dan elegan,” kata Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, SH., MH saat memperingati Hari Santri di Kabupaten Ketapang, Senin (22/10/2018).

Kapolda Kalbar menyebut tantangan dimensi global saat ini sangat deras dalam mempengaruhi tatanan kehidupan sosial bermasyarakat di Indonesia. Dinamika globalisasi, modernisasi dan ilmu pengetahuan mendorong dunia menuju peradaban baru.

Tentunya, kata dia, pengaruh globalisasi tersebut juga terasa di wilayah Kalimantan Barat, tren media sosial, political influence, economic border serta pengaruh iklim investasi menjadikan Kalimantan Barat sebagai provinsi yang cepat berkembang.

“Karakteristik kerawanan daerah membuat dinamika kamtibmas sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Kalimantan Barat,” ujar Kapolda.

Sebagai daerah yang terdiri dari multi etnis dan terletak di wilayah Khatulistiwa, Kalimantan Barat juga berbatasan langsung dengan Malaysia. Memilki nuansa kebhinekaan yang menyatukan keberagaman tersebut sebagai sumber kekayaan daerah.

Baca Juga :  Puluhan Warga Ketapang yang Diduga Keracunan Makanan Dirawat di Dua Rumah Sakit

“Pengaruh kondusifitas kamtibmas adalah kunci dari pelakasanaan pembangunan nasional. Ketika kamtibmas berjalan paralel dengan pembangunan maka pelaksanaanya akan sesuai dengan rencana dan harapan,” tukas Kapolda.

Untuk membangun kondusifitas kemtibmas tersebut, Polri tidak dapat bekerja sendiri namun harus didukung oleh seluruh stakeholder, baik pemerintahan dan instansi lainnya. Yang terpenting adalah, tegas Kapolda dukungan dari masyarakat, dimana masyarakat tersebut harus mempunyai pemahaman dan keinginan yang kuat untuk mewujudkan keamanan, kenyamanan dan kedamaian.

“Hari ini para santri yang berkumpul bersama disini sebagai generasi penerus bangsa, yang menjadikan instrumen religi sebagai dasar dan pola pikir yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki peranan penting dalam membangun jiwa generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia,” tuturnya.

Sebagaimana Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin. Yang artinya membawa rahmat bagi seluruh umat manusia. Maka santri adalah sebagai contoh di masyarakat.

“Nantinya diharapkan bisa membangun karakter masyarakat yang madani, peran satri juga perlu diwadahi dan ditingkatkan untuk mengembangkan kemampuannya dalam menopang karakter bangsa dan kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri menghadapi tantangan globalisasi,” imbuh Kapolda.

Selain itu, santri juga harus bisa mensinkronkan kewajiban agama dan tuntutan modernitas, yang artinya agama diharapkan mampu mengendalikan dan mengarahan tuntutan-tuntutan global.

Baca Juga :  Keluhkan Kelakuan Oknum Jaksa dan Polisi, Seorang Ibu di Pontianak Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden

“Sehingga membawa manfaat bagi perubahan peradapan, santri juga merupakan duta intoleransi yang harus memiliki daya cegah, daya tangkal radikalisme, isu hoaks dan ujaran kebencian,” tukasnya lagi.

Polda Kalbar, tegas Jenderal bintang dua ini dalam menjawab tantangan global dan dalam mengatasi berbagai jenis gangguan kamtibmas dan membangun wawasan masyarakat yang memiliki daya tangkal, daya cegah.

Daya penanggulangan terhadap perkembangan dinamika kamtibmas, maka menerapkan pro-aktif policing sebagai motode dalam mewujudakan masyarakat yang perduli terhadap pentingnya kemanan sebagai salah satu kebutuhan yang utama, hal ini juga untuk mendorong percepatan pembangunan di Kalimantan Barat.

“Apel akbar yang kita selenggarakan ini selain dalam memperingati hari santri nasional ke-IV juga sebagai wadah kebersamaan, untuk menyatukan persepsi dan mentransformasi kepada kaum generasi muda khususnya para santri,” jelasnya.

Peran santri sangat dominan dalam menciptakan suasana religi yang hadir di tengah-tengah masyarakat, serta dalam menjaga idiologi pancasila sebagai pegangan hidup bersama dan sebagai kekuatan intelegensia muslim maupun urban muslim yang memperkuat karakter bangsa juga menopang kukuhnya NKRI.

“Sebagaimana tema apel akbar ini marilah kita wujudkan bersama santri damailah bangsa Indonesia,” ucapnya. Untuk informasi dalam kegiatan itu hadir Bupati Ketapang, Martin Rantan, Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat, yang mewakili Gubernur Kalimantan Barat, yang mewakili Pangdam XII/Tanjungpura, para Alim Ulama, para Habaib, para Kiai, para Ustadz, Forkopimda Kabupaten Ketapang, serta para santri. (*/Adi LC)

Comment