Hadiri Istighosah dan Shalawat Nariyah di Ketapang, Ini Kata Kapolda Kalbar

KalbarOnline, Ketapang – Memperingati hari santri nasional, warga Kalimantan Barat di Ketapang melaksanakan istighosah dan Shalawat Nariyah yang dipusatkan di halaman Mapolres Ketapang, minggu malam (21/10/2018).

Kegiatan diawali Ummul Qur’an oleh Rais Syuriah PCNU ketapang, Drs. KH. M. Faisol Maksum dilanjutkan doa istighosah Mahallul Qiyam yang dipimpin Gus Herisas, S.Ag., SH., M.Hi, selanjutnya lantunan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Ust. H. M. Dhofier dan sambutan Ketua Tanfidziyah PCNU Ketapang, KH Jema’ie Makmur.

Dalam kegiatan ini juga, juga dihadiri langsung oleh Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono, SH., MH dan Kapolres Ketapang AKBP Yury Nurhidayat untuk turut memanjatkan doa meminta pertolongan agar Kalbar terjaga dan terbebas dari bala bencana.

Pada kesempatan ini juga, didalam sambutannya Kapolda Kalbar mengajak para alim ulama, para habaib, para kiai, para ustadz, segenap forkopimda Ketapang dan jamaah yang hadir untuk bersemangat bershalawat dan beristighosah bersama.

“Di tengah kita telah hadir para alim ulama, habaib, ustad dan para santri yang sangat kita cintai dan banggakan, Alhamdulillah dengan semangat dan tekad yang kuat kita semua hadir untuk bershalawat dan beristighosah bersama,” kata Kapolda.

Baca Juga :  SBSI 1992 Ketapang Resmi Terbentuk, Lusminto Dewa: Siap Perjuangkan Nasib Buruh di Tanahnya Sendiri

“Shalawat dan salam marilah bersama-sama kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut Rasulullah, Insya Allah, termasuk kita semua sampai akhir zaman, aamiin,” tuturnya.

Kapolda juga mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan acara ini yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan, dalam bentuk terciptanya rasa aman, damai dan tentram bagi penduduk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang.

​Dijelaskannya bahwa Kalimantan Barat juga Kabupaten Ketapang didalamnya terdapat berbagai macam suku, agama dan budaya namun penduduk Kalimantan Barat paham dan mengerti akan indahnya kebersamaan dalam keberagaman tentunya terwujud sesuai dengan tema kegiatan pada malam ini.

“Bersama Santri Damailah Negeri,” ucap Kapolda.

​Sebagai indikator kebersamaan dalam keberagaman ini, kemarin pada kegiatan pilkada serentak 2018 wilayah Kalbar ditetapkan sebagai wilayah paling rawan.

“Namun Alhamdulillah pada pelaksanaannya menjadi daerah yang paling aman, lancar, damai, kondusif dan sukses. Tentunya hal tersebut tidak luput dari kerjasama dan partisipasi semua pihak, termasuk hadirin para jamaah di sini,” ucapnya.

Baca Juga :  Jamah Masyarakat, Gubernur Nikmati Pesta Rakyat bersama Polda Kalbar

Diingatkan juga kepada warga Kalbar, kedepan dalam menghadapi agenda nasional seperti Pileg dan Pilpres 2019 yang telah memasuki tahapan kampanye.

Tahapan yang paling meriah dalam sebuah pesta demokrasi maka sebelum mencapai puncak pesta rakyat yang akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 17 April 2019, mari mulai hari ini melalui Istighosah dan Shalawat Nariyah dalam rangka memperingati hari Santri Nasional.

“Marilah bersama-sama kita jadikan provinsi Kalbar sebagai percontohan bagi provinsi lain di dalam menjadi daerah yang paling aman, paling damai, paling elegan, paling mantap, serta paling tertib dan paling bermartabat di Indonesia,” ajak Kapolda.

Perbedaan, multi etnis dan keragaman budaya di Kalbar menjadikan ciri khas Bangsa Indonesia, hal ini adalah salah satu nilai kekayaan Indonesia, dimana keberagaman tersebut disatukan dengan bingkai Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

“Arus globalisasi, ancaman modernisasi bukan lah suatu hal yang bisa menggantikan nilai-nilai dan budaya bangsa, sehingga persatuan dan persatuan tetap adalah hal yang utama baik dalam pesta demokrasi dan perbedaan apapun kita semua disatukan oleh semangat kebangsaan dan budaya demokrasi pancasila,” tutupnya. (*/Adi LC)

Comment