Perpanjang Imunisasi MR, Wabup Hermanus Imbau Ketua Ponpes dan Kepsek Turut Partisipasi

KalbarOnline, Kubu Raya – Hingga batas akhir 30 September 2018, kampanye imunisasi measles/campak dan rubella (MR) di Kabupaten Kubu Raya belum mencapai target. Dari target semula 95 persen, pemerintah daerah hanya mampu mencapai 45,1 persen atau sekitar 71.602 anak dari sasaran 158.762 anak usia 9 bulan-15 tahun kurang satu hari. Alhasil pelaksanaan imunisasi MR diperpanjang selama satu bulan hingga 31 Oktober 2018.

Hal ini sesuai surat dari Menteri Kesehatan RI. Merespons hal itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar pertemuan evaluasi kampanye imunisasi MR di Aula Bank Kalbar Kubu Raya, Rabu (3/10) lalu yang dihadiri Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus.

Baca Juga :  Hermanus: Kepala Desa dan BPD Harus Sinergi

“Ternyata anak-anak di Kubu Raya masih banyak yang tidak terimunisasi dikarenakan sejumlah hal. Diantaranya masih adanya penolakan, kurangnya pengetahuan tentang manfaat imunisasi, budaya lokal sebelum anak usia 40 hari tidak boleh keluar rumah, informasi vaksin palsu dan kendala geografis di Kabupaten Kubu Raya,” kata Hermanus dalam sambutannya.

Terkait hal itu, Hermanus menyebut pentingnya pertemuan seluruh pemangku kepentingan lintas program dan lintas sektor. Termasuk dari unsur pimpinan Pondok Pesantren dan Kepala sekolah di wilayah Kabupaten Kubu Raya.

Dirinya berharap melalui pertemuan akan diperoleh kesamaan persepsi dalam menetapkan kebijakan dan strategi peningkatan capaian imunisasi bayi dan pelaksanaan imunisasi massal campak rubella di wilayah Kubu Raya. Menurutnya, pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab semua komponen masyarakat.

Baca Juga :  Pemkab Kubu Raya Hibahkan Tanah ke Polda Kalbar Untuk Pembangunan Polres KKR

“Saya minta tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa dan muspika ikut memantau imunisasi campak rubella di wilayah masing-masing. Jika ada anak yang belum mendapatkan imunisasi MR, agar melaporkan ke petugas kesehatan terdekat sehingga bisa diberikan imunisasi di bulan Oktober ini,” tukasnya.

Hermanus berharap perpanjangan waktu yang diberikan pemerintah dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu angka capaian imunisasi bisa meningkat minimal mendekati 95 persen.

“Harapan kita tentu mencapai 100 persen. Karena itu, kita melakukan konsolidasi agar ada kesamaan persepsi sehingga kegiatan imunisasi berjalan sukses. Karena kesuksesan tidak hanya ditentukan Pemerintah daerah. Perlu dukungan semua pihak, baik SKPD terkait maupun tokoh masyarakat dan tokoh agama. Jika dilakukan, mudah-mudahan hasilnya bisa lebih baik,” tuturnya. (ian/Rio)

Comment