Bupati Jarot Akan Usulkan Skenario Sintang Lestari Dijadikan Pembangunan Jangka Panjang ke Dewan

Buka lokakarya perencanaan skenario menuju Kabupaten Sintang Lestari

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka kegiatan lokakarya perencanaan skenario menuju Kabupaten Sintang lestari yang dilaksanakan mulai 1-5 Oktober ini di aula CU Keling Kumang, Jalan J.C.Oevang Oeray, Sintang, Selasa pagi (2/10/18).

Turut hadir dalam kegiatan itu Direktur Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (CSF-Indonesia), Mubarik Achmad, civil society organization, perwakilan unsur OPD Sintang dan unsur terkait lainnya.

Bupati Jarot mengatakan kegiatan tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Sintang dengan Yayasan Konservasi Strategi Indonesia (CSF-Indonesia) dengan tujuan untuk mewujudkan komitmen pembangunan landscape berkelanjutan dengan mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas dan berkelanjutan yang diimbangi dengan upaya pemeliharaan kelestarian sumber daya alam serta fungsi lingkungan hidup.

Baca Juga :  Resmikan Gedung BMKG dan Operasional Radar Cuaca, Ini Harapan Bupati Jarot

“Ini adalah penyusunan skenario Sintang lestari yang mana prosesnya sudah berkali-kali dimulai dengan adanya pelatihan lalu ada studi latar belakang dan sebagainya,” kata Bupati Jarot.

Namun Bupati Jarot menilai dari berbagai proses tersebut yang paling hebat dalam proses ini adalah keterlibatan publik seperti civil society organization baik yang dari luar negeri maupun dari lokal, akademisi Universitas Kapuas, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dilibatkan semua.

“Sesudah mereka mempalajari latar belakang dan sebagainya inilah saat yang paling di tunggu-tunggu kita nyusun skenario, skenario itu akan saya bawa ke dewan yang akan dijadikan pembangunan jangka panjang untuk Sintang, sebagai peta jalan kita lah menuju Sintang lestari jadi siapapun nanti penganti saya bisa melanjutkanlah ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Jarot - Askiman Ziarah ke Makam Apang Semangai

Sementara Direktur Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (CSF-Indonesia), Mubarik Achmad mengatakan peran CSF dalam proses menuju Sintang lestari ini adalah sebagai fasilitator dengan membawa kerangka pemikiran dalam mewujudkan Kabupaten Sintang lestari yang telah dicanangkan Pemkab Sintang sejak dua tahun lalu.

“Output dari proses pertemuan ini nanti adalah visi Sintang lestari dengan indikator-indikator yang coba kita diskusikan bersama-sama dengan panduan dari Perpres 2018 tentang ukuran-ukuran pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional,” jelas Mubarik.

Selanjutnya, kata Mubarik, output dari proses pertemuan ini juga sebagai peta jalan untuk mewujudkan Sintang lestari dan juga sebagai masukan untuk landscape governance atau kebijakan pengelolaan lahan yang berintegrasi.

“Ini baru tahap ketiga dari proses menuju sintang lestari setelah ini akan ada pertemuan khusus dengan OPD yang berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelohan lahan dan juga seterusnya akan ada lagi kegiatan-kegiatan serupa guna mewujudkan landscape governance tadi,” tandas Mubarik. (*/Sg)

Comment