Categories: Kubu Raya

Penolakan Imunisasi MR, Ini Penjelasan Kadis Kesehatan KKR

KalbarOnline, Kubu Raya – Maraknya penolakan orang tua murid terhadap pemberian imunisasi Measles Rubella (MR) pada anak-anak mereka yang ada di sekolah-sekolah Kubu Raya membuat Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Berli Hamdani angkat bicara.

Berli mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merumuskan klausul-klausul tentang imunisasi Rubella untuk rakyat Indonesia.

“Hanya pengesahan secara sertepikatnya saja belum terlaksana, namun secara program tidak ada permasalahan. Karena MUI sendiri telah mengeluarkan Fatwa di tahun 2016 terkait dengan program imunisasi secara serentak,” terang Berli Hamdani, Minggu (19/8/2018) siang.

Diterangkan Berli Hamdani pelaksanaan pemberian imunisasi campak (Measles) kepada masyarakat merupakan agenda nasional yang setiap tahunnya dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

“Nah, karena digabung dengan Rubella menurut MUI belum bersertepikat halal, namun pada imunisasi campaknya (Measles) sudah bersertepikat halal karena selama ini anak-anak di Indonesia pada imunisasi lengkap itu akan diakhiri dengan pemberian imunisasi campak (Measles) yang diberikan pada usia sembilan bulan sampai dengan usia satu tahun,” jelas, Berli Hamdani kepada KalbarOnline.

Dengan adanya penolakan-penolakan di sekolah-sekolah terhadap imunisasi MR saat ini Pemerintah daerah Kubu Raya menunda pelaksanaan MR ditempat-tempat penolakan yang terjadi, hingga menunggu sertifikasi halal dari MUI khususnya pada vasin Rubella.

“Logikanya begini, Pemerintah tidak mungkin memberikan program yang membahayakan masyarakat itu sendiri. Kemudian pada saat ini juga belum ditemukan cara lain yang efektif dalam hal mencegah terjadinya Sindrom Rubella Kongenital atau Sindroma Rubella bawaan yang sangat berbahaya terhadap generasi muda Indonesia,” ungkap Berli Hamdani.

Menurut Berli Hamdani khususnya di Indonesia yang teinfeksi virus Rubella ada sekitar 20.000 pasien yang berhasil hidup ditambah dengan jumlah yang telah meninggal dunia pada awal persalinan.

“Ada juga pasien yang mengalami Kongenital Rubella Sindrom ini pada stadium tinggi misalnya bayi lahir dengan kondisi kepalanya kecil yang disebut Mikrosefali. bayi-bayi Mikrosefali biasanya hanya hidup satu sampai dua jam saja. Nah, apakah hal ini kita biarkan terjadi hanya karena menunggu, sementara kasusnya berjalan terus,” tanya berli seraya menjelaskan.

Dijelaskan Berli Hamdani pihaknya tetap memberikan vaksin MR bagi tempat-tempat atau sekolah-sekolah yang mengingkannya. Secara persentase penerimaan MR khususnya di Kabupaten Kubu Raya baru terlaksana sekitar 26 persen yang telah terimunisasi MR. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pemkab Kapuas Hulu MoU dengan PT Bank Kalbar Terkait Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan

KalbarOnline, Pontianak - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah…

9 seconds ago

Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan, Kapolres Kapuas Hulu Berikan Penghargaan kepada Kades Pengkadan

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan memberikan piagam penghargaan kepada personel, masyarakat serta…

2 mins ago

All Bikers Kayong Utara Gandeng Satlantas Polres Kayong Utara Cegah Balap Liar di Jalanan

KalbarOnline, Kayong Utara - Dengan maraknya aksi balapan liar beberapa pekan lalu dinilai dapat membahayakan…

5 mins ago

TPPS Pontianak Paparkan Delapan Aksi Konvergensi Stunting

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar penilaian terhadap delapan aksi konvergensi stunting…

1 hour ago

Jemaah Haji Tertua di Kalbar Berusia 86 Tahun, Daftar Sejak 2018

KalbarOnline, Pontianak – Soewandi Edi Soetanto, warga asal Jalan Perdamaian, Kecamatan Pontianak Selatan menjadi calon…

1 hour ago

Modus Kasih Makan, Dua Pria di Pontianak Curi dan Seret Anjing Pakai Sepeda Motor

KalbarOnline, Pontianak - Aksi pencurian anjing dengan memberi modus memberi makan terjadi di Kota Pontianak,…

4 hours ago