Kapolda Kalbar: Seluruh Instansi Menangani Kabut Asap

Harap sinergitas instansi terkait tanggulangi kabut asap

KalbarOnline, Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH menghadiri rapat evaluasi penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat. Rapat digelar di pos Komando penanganan darurat bencana di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Jalan Adi Sucipto, Pontianak, Sabtu (18/8/2018).

Selain Kapolda, rapat ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangilei, Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi, Danlantamal XII/Pontianak, Laksma TNI Gregorius Agung W. D., M.Tr (Han), Danlanud Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo, perwakilan BPKP Kalbar, Kepala BPBD Provinsi Kalbar, TTA Nyarong, dan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra.

Kapolda menjelaskan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah hingga saat ini berakibat terjadinya kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya.

“Untuk itu seluruh instansi pemerintahan diharapkan bersama-sama terus berupaya menanggulangi permasalahan kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan Barat,” ujar Kapolda.

Baca Juga :  Polda Kalbar Gelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-76 di Lapangan Jananuraga

Kapolda juga menegaskan bahwa pihak Kepolisian sudah melaksanakan langkah- langkah teknis dan strategis.

“Bersama teman-teman TNI – Polri, Manggala Agni, bahkan dari swasta dalam upaya menanggulangi Karhutla. Upaya-upaya untuk melakukan pemadaman selalu secara intens sudah kita lakukan, namun karena ini terdiri dari 2 jenis lahan, kalau lahan mineral itu tidak masalah, begitu dipadamkan selesai, tetapi kalau gambut, 7-8 meter bahkan 9 meter api akan menjalar,” tukasnya.

“Langkah lainnya, kami juga melakukan deteksi dini, langkah preemtif, preventif, patroli, pemasangan maklumat, sampai dengan penindakan. Ini semua sudah kita lakukan,” sambungnya.

Kepala BNPB, Laksamana Muda TNI (Purn) Willem Rampangilei, menjelaskan bahwa di Kalimantan Barat kebakaran memang terjadi, baik itu di lahan gambut, lahan mineral ataupun di kebun masyarakat.

“Berdasarkan laporan Kapolda Kalbar ada yang sudah ditangkap, berarti ada pembakaran yang dilakukan oleh oknum tertentu. Saat ini cuaca memang sedang kering, jadi lahan sangat mudah untuk terbakar. Oleh karena itu tadi kita membicarakan tentang apa yang menjadi permasalahan di lapangan, lalu bagaimana kita untuk segera memadamkan api yang ada sekarang ini, sehingga tidak meluas,” tukasnya.

Baca Juga :  Kukuhkan TPAKD, Dorong Akses Keuangan Untuk Pemulihan Ekonomi

“Semua kekuatan darat maupun udara sudah kita kerahkan dalam rangka menanggulangi bencana asap ini. Seperti sekarang ini heli untuk water bombing hanya ada empat dan akan kita tambah menjadi delapan, yang dua sudah tiba disini berarti tinggal dua lagi yang saya harapkan dalam beberapa hari ini juga akan segera tiba,” sambungnya.

Lanjut Willem, pihaknya juga akan melakukan operasi tehnologi modifikasi cuaca, seperti hujan buatan.

“Sampai saat ini, Pemda, TNI – Polri, Kementrian Kehutanan, masyarakat sudah melakukan upaya secara maksimal. Apa yang dilakukan sudah sangat baik. Namun perlu adanya penguatan dan lebih fokus lagi, perlu adanya upaya integrasi,” kata dia.

Usai rapat Kepala BNPB, Kapolda, Pangdam XII/Tanjungpura dan peserta rapat lainnya meninjau langsung penanganan pemadaman beberapa titik api di wilayah Sekunder C Rasau Jaya. (*/ian)

Comment