Ini Penuturan Warga Soal Tumbuhnya Bunga Amorphophallus Titanum di Desa Mungguk

KalbarOnline, Sekadau – Bunga Amorphophallus Titanum, salah satu jenis bunga terbesar di dunia muncul di Dusun Pangkin, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Kemunculan bunga tersebut menarik perhatian warga sekitar.

“Tumbuhnya sudah ada sebulan ini lah,” kata Kepala Dusun Pangkin, Aswanto, di lokasi tumbuhnya bunga tersebut.

Awal kemunculannya, kata Manto, bunga yang sering disebut bunga bangkai itu masih kecil.

“Tapi makin lama makin besar,” paparnya.

Meski belum sepenuhnya mekar, namun bunga itu sudah lebih tinggi dari ukuran manusia pada umumnya. Tingginya diperkirakan sudah mencapai lebih dari 1,65 meter.

“Mungkin sekitar dua atau tiga hari lagi sudah mekar sempurna. Tapi sekarang sudah tinggi dari badan saya,” tukasnya.

Saat ini beberapa warga sudah berdatangan ke lokasi. Mereka penasaran untuk melihat langsung seperti apa wujud asli bunga yang hanya ada di Indonesia itu.

Terlebih bunga itu berada tak jauh dari perkampungan warga. Jalan akses menuju lokasi pun bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat.

Baca Juga :  Kasus Pencabulan Terhadap Anak Bawah Umur di Sekadau Kembali Terjadi

Refrensi dari WWF Indonesia, Amorphophallus Titanum adalah jenis bunga bangkai yang paling dikenal dan biasa disebut suweg raksasa atau Titan Arum (Amorphophallus Titanum).

Bunga Amorphophallus Titanum atau Titan Arum adalah flora endemik Pulau Sumatera, tersebar terutama di daerah Bengkulu dan Lampung dan masuk dalam kategori rentan (vulnerable) dalam daftar merah IUCN

Walaupun ukuran bunga bangkai (Amorphophallus titanum) lebih besar daripada bunga Raflesia Rafflesia arnoldii, bunga bangkai bukan bunga terbesar, karena sebenarnya bunga bangkai terdiri dari ribuan bunga kecil yang tumbuh pada batang yang sama.

Bunga bangkai bukan bunga tunggal, tetapi masuk dalam jenis bunga majemuk (inflorescence). Bagian yang menjulang (tongkol atau spadix) pada bunga tersebut sebenarnya terdiri dari koloni bunga kecil.

Walaupun sama-sama berbau busuk, bunga bangkai berbeda dengan bunga Raflesia, baik dari klasifikasi biologis, warna, cara hidup, dan siklus hidupnya.

Baca Juga :  Fakultas Teknik Untan Audensi Dengan Wabup Aloysius

Bunga bangkai mengalami 2 (dua) fase dalam hidupnya yang muncul secara bergantian dan terus menerus, yaitu fase vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Selama fase vegetatif, di atas umbi akan muncul batang tunggal dan daun yang secara keseluruhan dan sekilas mirip dengan pohon pepaya.

Bunga bangkai dapat mencapai ketinggian sekitar 2 (dua) meter dengan rentang mahkotanya mencapai 1-5 meter. Meskipun demikian, Kebun Raya Cibodas Indonesia pernah mengumumkan bahwa bunga yang mekar disana mencapai ketinggian 3,17 m pada tanggal 11 Maret 2004.

Proses pertumbuhan dari biji sampai nenjadi bunga memakan waktu tiga tahun. Apabila selama masa mekar bungai bangkai terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam menjadi pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah yang sekarang dibudidayakan. (Mus)

Comment