Categories: Infotainment

Soal Pengusiran Peserta Audisi KDI, Tiga Penyanyi Jebolan Ajang Pencarian Bakat Kompak Kritik Iis Dahlia

KalbarOnline, Infotainment – Netizen Indonesia kembali dibuat heboh. Kali ini tengah heboh sebuah video viral yang memperlihatkan seorang peserta audisi mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari para juri.

Adalah Waode Sofia, peserta audisi Kontes Dangdut Indonesia (KDI), yang disuruh keluar sebelum dipersilahkan bernyanyi.

Dalam video tersebut, tampak ada tiga juri dalam audisi itu, ketiganya yaitu Beniqno, Iis Dahlia, dan Trie Utami.

Mereka mengomentari dandanan serta pakaian yang dikenakan Sofia.

Ketiga juri itu lantas mengusir peserta asal Bau Bau itu keluar untuk dandan dan memakai baju yang layak, versi juri, setelah itu baru bisa ikut audisi.

Ketiganya lantas mendapat kecaman dari para netizen, namun yang paling dituju adalah Iis Dahlia dan Trie Utami, yang kata-katanya dinilai tak layak.

Selain itu, perilaku tak pantas ini juga mendapat tanggapan dari penyanyi seperti Citra Scholastika, Mytha Lestari dan Fatin Shidqia Lubis.

Melalui Instagram Stories-nya, Citra Scholastika yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol ini memberikan protes terhadap tindakan para juri terhadap Waode Sofia yang sebenarnya penampilannya baik-baik saja.

Pelantun lagu Everybody Knew ini membandingkan ajang pencarian bakat saat ini dengan dirinya terlebih dahulu.

Dirinya sangat menyayangkan jika ajang pencarian bakat bernyanyi hanya dinilai dari penampilan saja.

Karena menurutnya, untuk menemukan kualitas bintang tidak bisa hanya sekejap.

Perlu adanya proses yang cukup panjang.

Sementara, Mytha Lestari, jebolan The Voice ini juga memberikan tanggapannya bahwa sebenarnya acara tersebut memang mengundang ‘gimmick’ yang berlebihan atau sebenarnya bukan kontes mencari suara terbaik, tetapi fashion show yang berlebihan.

Mytha Lestari pun menilai, tindakan Iis Dahlia, Trie Utami dan Beniqno yang memarahi Waode Sofia karena penampilan fisik, sangat tak pantas.

“Ya boleh marah, tapi nggak jurinya juga kali ya. Atau kapasitasnya kasih masukan aja kali ya, nggak diserang begitu pesertanya. Kalau gue yang jadi pesertanya pasti trauma sih,” sambung Mytha Lestari.

“Siapa tahu itu baju dan penampilan terbaik yang dia punya saat itu. We don’t know kan. Itu acara buat bikin orang biasa jadi bintang kan? Bukan memoles bintang?,” sindir Mytha Lestari.

Fatin Shidqia yang merupakan juara ajang X-Factor Indonesia juga ikut memberikan komentar tentang dirinya yang menggunakan pakaian SMA saat mengikuti audisi di awal kariernya dahulu, baginya masalah penampilan bukanlah hal yang utama.

“Ini talent show-nya nyanyi, khusus nyanyi, jadi yang di mana logikanya untuk menilai suara orang tersebut tapi kenyataannya,” ujar Fatin.

“Setahu aku ya dulu sebagai dulu pernah ikutan talent show, dulu nggak ada tuh syarat-syarat harus makeup harus pakai dres, harus yang super jeddung itu nggak ada. Yang penting adalah cewek atau cowok minimal umur, yang suka nyanyi,” tambahnya.

Yang penting cewek atau cewek sesuai umur dan suka nyanyi.Itu kaya apa banget coba dan itu jurinya tuh.

Ya seharusnya disuruh nyanyi dulu. Enggak disuruh keluar cari dress baru boleh nyanyi. Orang make up itu dikira gampang, dikira murah.

Seperti diketahui, belakangan tengah heboh video audisi KDI di Makassar yang berlangsung awal Mei 2018. Saat audisi, ada seorang peserta audisi bernama Waode Sofia yang berasal dari Bau Bau, Sulawesi Tenggara. Waode yang tampil sederhana baik pakaian maupun riasan, rupanya membuat tiga juri audisi yakni Iis Dahlia, Beniqno dan Trie Utami tak suka.

Dengan nada ketus, Iis Dahlia malah meminta Waode untuk melihat peserta lainnya, yang tampil maksimal dari pakaian hingga riasan. Beniqno kemudian meminta Waode untuk berganti kostum untuk kemudian kembali melakukan audisi.

Meski banyak yang percaya kejadian tersebut hanya gimmick, namun banyak masyarakat yang kecewa dan mengganggap tindakan tiga juri tersebut tak pantas dilakukan. (Rock)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

13 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

13 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

14 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

17 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

17 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

18 hours ago