Categories: Pontianak

Dorong ASN Melek Teknologi

Gelar Bimtek Gerakan Menuju Pontianak Smart City

KalbarOnline, Pontianak – Tantangan menghadapi kompetisi dari daerah-daerah lainnya di bidang smart city semakin kompetitif. Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebut program-program smart city ini masih menghadapi kendala diantaranya minimnya sumber daya manusia yang masih belum terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.

Sementara tuntutan saat ini sudah sangat tinggi.

“Kita harus melek teknologi dikarenakan tuntutan jaman saat ini sudah berbeda jauh dari masa-masa sebelumnya. Yang paling penting bagaimana kita mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) berpikir smart,” ujarnya saat membuka bimbingan teknis (bimtek) Gerakan Menuju Pontianak Smart City di ruang rapat Wali Kota Pontianak, Kamis (5/7).

Bimtek ini digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Peserta berasal dari ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

Edi menambahkan, tuntutan saat ini sudah sangat tinggi dalam pemanfaatan teknologi. Karenanya ia meminta para peserta serius mengikuti bimtek ini sebab berkaitan dengan penguasaan dan keterampilan IT.

“Kita harus melek teknologi dikarenakan tuntutan jaman saat ini sudah berbeda jauh dari masa-masa sebelumnya,” ungkapnya.

Dalam memberikan pelayanan, lanjut Edi, IT sebagai alat maupun aplikasi berfungsi membantu serta memudahkan pekerjaan. Melalui pemanfaatan IT, tidak lagi ada batas ruang dan waktu.

“Misalnya, saya berada di Jakarta, kemudian ada kejadian di Pontianak, dalam hitungan detik saya bisa mengetahui kejadian itu melalui peralatan IT,” imbuhnya.

Barry Simorangkir, Pendamping Kota Pontianak dari Tim Gerakan Menuju 100 Smart City Kementerian Kominfo menjelaskan, smart city memerlukan semacam masterplan karena secara birokrasi perlu adanya panduan.

“Mungkin saja di Kota Pontianak ini ada hal-hal di bidang IT yang belum menemukan solusi,” terangnya.

Menurutnya, dalam teknologi itu tidak melulu apabila ditemukan masalah, solusinya itu sudah ada, hanya belum ditemukan. Terkadang, solusi itu justru belum dibuat.

“Itu suatu hal yang menarik dalam bidang IT, bagaimana kita menciptakan sebuah solusi untuk memecahkan masalah,” kata Barry.

Ditambahkannya, beberapa hal kaitan dengan data memang diakuinya suatu pekerjaan luar biasa. Dalam smart city, proses itu merupakan hal penting. Tidak mungkin data-data itu tiba-tiba banyak dan tidak mungkin secara tiba-tiba tahu menggunakan teknologi.

“Saya harap kita bisa bersinergi dalam berdiskusi melalui bimtek ini,” pungkasnya. (jim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

16 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

16 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

17 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

20 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

20 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

21 hours ago