Categories: Pontianak

Soal Video Dugaan Hina Islam dan Melayu, Persatuan Orang Melayu Laporkan Cornelis ke Polda Kalbar

Agus: Kami masyarakat Melayu dan bagian dari Umat Islam sangat terluka

KalbarOnline, Pontianak – Beberapa hari terakhir, Kalimantan Barat digemparkan dengan sebuah video yang berisikan pidato mantan Gubernur Kalbar 2 periode, Cornelis.

Dalam video pidato tersebut, Cornelis dinilai menghina umat Islam dan masyarakat Melayu.

Video berdurasi 2 menit 39 detik itu, terlihat Cornelis sedang menyampaikan pidato terkait persoalan mental bangsa Indonesia.

Cornelis juga menyebut mental Indonesia turun disebabkan penjajahan selama berabad-abad.

“Terlalu lama diajajah oleh kerajaan-kerajaan, kerajaan Majapahit, Sriwijaya yang paling parah kerajaan Melayu dan Islam. Bersama dengan Belanda menjajah kita berabad-abad, sehingga mental kita, mental hamba,” kata Cornelis dalam video tersebut.

Menyikapi hal itu, Persatuan Orang Melayu (POM) Kalimantan Barat mengambil sikap tegas yang secara resmi melaporkan Cornelis ke Polda Kalbar, Rabu (6/6).

POM Kalbar melalui, Agus Setiadi, SE selaku Ketua, mengatakan bahwa sebagai salah satu ormas Melayu dan bagian dari Umat Islam, pihaknya merasa sangat terluka dan tersinggung dengan pernyataan Cornelis seperti itu, terlebih lagi berkiblat pada sumber yang belum tentu akurat dan tidak populer di kalangan ilmuan.

“Sudah sangat sering Cornelis berpidato provokatif dan meresahkan stabilitas keamanan Kalbar. Oleh karena itu, kami melaporkan Cornelis yang terindikasi melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 (2) dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis Pasal 16,” tegas Agus.

Dalam laporannya, POM Kalbar juga melampirkan barang bukti 1 buah CD Rekaman Video yang diunggah oleh akun Youtube Kalbar Unique.

“Kami meminta, Kapolda Kalbar untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas agar keharmonisan dan kedamaian di Kalbar tetap terjaga,” pintanya.

Menurut Agus, hal ini juga sesuai dengan permintaan dan aspirasi masyarakat Melayu dan umat Muslim Kalbar.

“Besok kami akan datang lagi untuk memperkuat laporan pengaduan terhadap Cornelis. Kita hanya Bermasalah dengan pidato Cornelis yang kontroversial dan meresahkan stabilitas keamanan di tengah hangatnya Pilkada Kalbar. Harusnya sebagai Mantan Kepala Daerah Kalbar tunjukkanlah kenegarawanan, saling merangkul dan mengasihi sesama, meski berbeda suku dan Agama seperti yang ditunjukkan Raja-Raja Melayu zaman dulu. Bukan justru menebar pidato provokasi menyesatkan dan memecah belah demi kepentingan politik. Oleh karena itu saya menghimbau semuanya, mari bersama kita jaga dan pertahankan keharmonisan dan persaudaraan Melayu – Dayak di Kalbar yang telah terjalin erat selama ratusan tahun,” tandasnya.

Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Tengku Zulkarnain turut mengeluarkan pernyataan sikap terkait video ujaran kebencian yang diutarakan mantan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis.

Melalui akun Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, mengatakan bahwa pidato dalam video berdurasi 30 detik itu berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menanggapi pernyataan itu, KH Tengku Zulkarnain mengatakan jika pidato itu berpotensi memecah belah NKRI.

Apabila pemerintah tidak juga bergerak, dirinya pun menganggap perlu jika rakyat Indonesia bersama-sama untuk menuntut pria dalam video tersebut.

“Kepada @DivHumas_Polri dan @Menkopolhukam @jokowi @pdip

Apakah Pidato Seperti Bukan Pemecah Belah NKRI?

Sejak Kapan Majapahit, Sriwijaya, Kerajaan2 di Nusantara JADI PENJAJAH danDisebut PENJAJAH?

Nampaknya Rakyat Indonesia Perlu Menuntut Orang Ini Jika Pemerintah Tdk Bergerak,” tulis KH Tengku Zulkarnain.

Sejumlah netizen pun turut berkomentar atas postingan yang diunggah Ustaz Tengku Zulkarnain itu.

@zarazettirazr: Ini orang yg sama yg pidato bela israel.

@Panglima_Nayan: Ne manusia wajib dipenjara, dia sebut Kerajaan Melayu dan Islam brsama Belanda sbg Penjajah, dia mau mnghilangkan Melayu dan Islam Pemilik Saham Mayoritas atas NKRI krn telah mengusir Penjajah Kafir Belanda.

@DondiZulheri: Viralkan Terus.. Ini org sdh menebar Fitnah Kebencian Kepada Mayoritas Rakyat Indonesia !!

@Abdurra71893084: Orang seperti ini harus cepat di tindak…. Dan kenapa orang2 seperti ini kok marak di nkri?

@hary717: Ini gub kalbar kah…, Astaghfirullahaladzim…

@FatikhNKhabibah: ampun deh padahal dulu smp belajar sejarah indonesia itu awalnya dr kerajaan majapahit dgn slogan sumpah palapanya patih gajah mada trus jg indonesia ada jg krn kerajaan2 d indonesia gabung dgn nkri bersama2 mengusir penjajah belanda. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Terpilih Aklamasi, Daniel Tangkau Lanjut Pimpin Ikadin Kalbar 2024 – 2028

KalbarOnline, Pontianak – Daniel Edward Tangkau kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Provinsi…

2 hours ago

Ramai-ramai Kritik Hasyim Asy’ari, Statemen Anggota Dewan Boleh Nyalon Pilkada Bisa Jadi Problem Demokrasi dan Konstitusional

KalbarOnline, Nasional - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengkritik argumentasi Ketua KPU RI, Hasyim…

3 hours ago

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

20 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

20 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

22 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

22 hours ago