Pimpin Sidak Pasar, Wabup Askiman: Kenaikan Harga Tidak Terlalu Signifikan

Jaga Stabilitas Harga Sembako dan Kebutuhan Pokok Jelang Idul Fitri 2018

KalbarOnline, Sintang – Menjelang hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah (2018), Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko-toko agen sembako hingga ke pasar tradisional di Kota Sintang, Selasa (5/6).

Sidak tersebut dipimpin Wakil Bupati Sintang, Askiman yang didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, Selasa (5/6).

Rute-rute yang dilakukan sidak yang pertama adalah pasar tradisional Junjung Buih yang terletak di Pasar Inpres Sintang, kemudian dilanjutkan ke salah satu toko retail yang berada di jalan MT Haryono Km 4, agen sembako, Holiday Mart, agen elpiji, toko retail, dan Intan Market.

Wakil Bupati Sintang, Askiman mengungkapkan bahwa tujuan sidak pasar ini guna melihat kondisi barang di pasaran.

“Kita lakukan Sidak ini untuk memantau yang pertama yaitu persoalan stabilitas harga dari pada kebutuhan pokok masyarakat, kemudian kita ingin melihat pasokan barang illegal, ketiga persoalan stok barang yang tersedia dipasaran,” kata Askiman.

Menurut Askiman dalam peninjauan langsung ke lapangan, bahwa hasil pantauan sementara harga barang dipasaran mengalami kenaikan harga tetapi tidak terlalu signifikan dan masih diambang garis toleransi.

Baca Juga :  Tinjau Progres Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar, Sutarmidji Harap Selesai Sebelum Jokowi Berakhir

“Nah, jadi hasil pantauan sementara yang ada, untuk harga daging sapi segar sendiri mengalami kenaikan tetapi tidak signifikan dari yang Rp135.000/kg menjadi Rp150.000/kg-nya, kemudian ayam potong mengalami kenaikan harga sebesar Rp2000 hingga Rp3000/kg-nya, telur juga demikian, harga eceran dipasaran itu sebesar 1800/butirnya, ini merupakan dalam batas toleransi,” tuturnya.

Selain melihat barang-barang sembako dan kebutuhan pokok lainnya, Wabup juga meninjau ketersediaan dan harga pasokan gas elpiji bersubsidi.

“Kita melihat juga ketersediaan gas, yang kita periksa adalah stok gas elpiji bersubsidi, ternyata dijual dipangkalan ini masih sesuai harga standard HET yaitu Rp16.500, kalau terjadi di pasar perdangangan harga elpijinya mahal itu juga harus dipantau, karena memang persoalan elpiji bersubsidi ini tidak bisa dijual dengan biaya tambahannya, tetapi memang harus dilayani kebutuhan masyarkaat yang sesuai dengan harga eceran tertingginya,” ungkapnya.

Askiman menegaskan bahwa kalau ada penjualan gas elpiji dipasaran yang melebihi HET nanti akan tangani langsung oleh pihak yang bersangkutan.

“Nanti kita akan tindaklanjuti, kalaulah ada yang benar dengan harga yang berbeda sangat jauh dibandingkan dengan HET, maka melalui Disperindagkop & UKM beserta tim yang menanganinya, nanti akan meninjau, memantau dan mengendalikan langsung proses tersebut,” tegasnya.

Baca Juga :  Buka Konfercab X GMKI Sintang, Wabup Askiman: Jadilah Tokoh Pemuridan

Wakil Bupati menambahkan bahwa stok barang menjelang idul fitri atau lebaran tahun 2018 ini aman.

“Dengan demikian, menjelang lebaran ini, ketersediaan, sembako kita aman, beras juga aman, ketersediaan daging juga kita aman, harga kenaikan barang tidak terlalu signifikan dan stok barang juga cukup, semuanya untuk kebutuhan lebaran itu aman,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdangangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman mengungkapkan ini merupakan kegiatan inspeksi mendadak ini rutin dilakukan.

“Jadi kita lakukan inspeksi mendadak ke sejumlah toko-toko, agen-agen yang ada di Sintang, ini rutin kita laksanakan pada saat menjelang hari-hari raya besar keagamaan, yang bertujuan untuk meninjau ketersediaan stok barang,” kata Sudirman.

Sudirman menambahkan, dengan dilakukannya inspeksi mendadak ini, Pemerintah dapat mengetahui seberapa besar kenaikan harga barang dipasaran.

“Kita pahami bersama ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat, kita selaku Pemerintah tidak ingin adanya lonjakan harga yang sangat tinggi, sehingga kita pantau terus harga dan stok barang selain itu juga kita melihat barang-barang illegal dan yang sudah melewati batas kadaluarsa suatu produk jualan,” tandasnya. (Sg/Hms)

Comment