Nuzulul Qur’an, Pacu Generasi Muda Cintai Al-Qur’an

KalbarOnline, Sekadau – Masjid Jami’ Al Muttaqin, Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir menggelar Nuzulul Qur’an, Jumat (1/6) malam. Kegiatan tersebut selain sebagai ajang silaturahmi juga untuk memacu generasi muda agar mencintai Al-Qur’an.

Penanggungjawab Program dan Kegiatan, Sahbudin menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan lantaran adanya masukan dari generasi muda, terutama yang tergabung dalam tadarus Al-Qur’an. Kegiatan tersebut, kata dia, mengangkat tema menuju manusia yang Qur’ani sebagai obor penerang dan langkah menuju pemuda yang beriman, berilmu dan beramal saleh.

“Dalam acara ini juga kami mengundang masjid-masjid yang satu desa dengan Desa Peniti,” ujarnya, Minggu (3/5).

Baca Juga :  Kisah Kakek Darmo, Si Penjual Pisau Dapur Keliling

Untuk itu, ia juga mengapresiasi kepada seluruh masyarakat yang mendukung kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan tersebut dapat terus memacu para generasi muda untuk mau belajar dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an.

“Sehingga terwujudnya generasi yang beriman, berilmu dan beramal saleh. Karena para generasi muda inilah yang memegang estafet kepemimpinan dimasa mendatang,” ucapnya.

Sementara itu, Ustad Muhammad Miraj mengatakan, al quran sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an, kata dia, isinya tetap terjaga dan terpelihara dan mampu menjawab setiap persoalan yang terjadi.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Serahkan 17.459 Paket kepada Masyarakat Terdampak Inflasi

“Mengapa terjaga dan terpelihara? Karena sudah tidak terhitung hafidz-hafidz Al-Qur’an. Artinya, sudah banyak penghafal Al-Qur’an,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, membaca Al-Qur’an ada banyak keuntungannya. Kebajikannya, satu huruf bernilai 10 kebaikan. Untuk itu, kata dia, jadikan umat Islam mencintai Al-Qur’an.

“Bagaimana cara menjadikannya sebagai amalan setiap waktu. Untuk membaca Al-Qur’an dalam kurun waktu 1 tahun sudah dapat mengkhatamkan Al-Qur’an,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Saparudin, serta ratusan masyarakat Desa Peniti. (Mus)

Comment