Serap Aspirasi Masyarakat Jelai Hulu, Ini Komitmen Sutarmidji

Midji – Norsan komitmen wujudkan Kalbar Baru

KalbarOnline, Ketapang – Masih dalam safari kampanye calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji di Kabupaten Ketapang.

Dengan menempuh jalan tanah dan bergelombang, Sutarmidji akhirnya tiba Desa Riam Danau, Kecamatan Jelai Hulu, Kamis (22/3).

Tak hanya jalan tanah yang rusak, Sutarmidji juga melewati jembatan gantung yang sudah berusia hampir 50 tahun. Rombongan Midji – Norsan menyebrang secara bergantian.

Tokoh masyarakat Desa Riam Danau, Uti Syarifudin, menurutkan bahwa masyarakat Jelai Hulu menyambut gembira atas kedatangan Sutarmidji ke desanya.

“Terimakasih sudah datang di daerah paling ujung ini, besar harapan kami, Midji – Norsan dapat memimpin Kalbar. Sehinga dapat memperhatikan jembatan penyebrangan yang sudah berusia hampir 50 tahun ini,” katanya.

Baca Juga :  Kepala Disdukcapil Ketapang Minta Masyarakat Segera Lakukan Perekaman e-KTP

Jembatan gantung tersebut setiap harinya dilalui oleh masyarakat Desa Kusumajaya, Desa Kusuma Agung, Desa Pangkalan Suka.

Jembatan gantung tersebut juga digunakan masyarakat untuk menuju ke Ketapang.

“Kalau tidak lewat jembatan tersebut, kami harus memutar jauh,” ungkap Rahadi, warga desa yang hadir.

Selain jembatan gantung, Uti juga berharap akses jalan menuju desanya bisa diperbaiki.

Sutarmidji menilai perkembangan pembangunan Provinsi Kalbar belum signifikan.

“Percepatan pembangunan di Kalbar harus dilakukan, agar Kalbar bisa bernilai dan masyarakatnya pun bangga,” ujarnya.

“Midji – Norsan akan melakukan perbaikan-perbaikan mendasar untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat Kalbar,” sambung Sutarmidji.

Baca Juga :  Sekda Ketapang Targetkan PAD Tahun Ini Meningkat Jadi Rp500 Miliar

Sutarmidji menegaskan jika Midji – Norsan terpilih maka jembatan gantung tersebut akan diperhatikannya.

“Tapi menangkan saya dulu sebagai Gubernur. Nanti saya dan Pak Norsan kesini lagi dalam rangka meresmikan jembatan tersebut,” tekadnya.

Sutarmidji menegaskan bahwa pemimpin harus mengetahui langsung kondisi real di lapangan. Selama safari kampanyenya di daerah pelosok, ungkap Sutarmidji, yang kerap kali dikeluhkan masyarakat adalah kebutuhan dasar, seperti infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.

Maka dari itu, ia dan pasangannya memilih kampanye dialogis dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, untuk meramu program kerja yang menyentuh masyarakat untuk diwujudkan. (Elf)

Comment