Resmikan Gedung Gereja St Martinus Kelam, Bupati Harap Umat Katolik Jadi Lokomotif Umat Beragama

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno bersama Uskup Sintang, Mgr Oton Sidin, OFM.Cap meresmikan gedung Gereja St Martinus Kelam, di Kecamatan Kelam Permai, Sabtu (27/1).

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan harapannya agar umat Katolik di paroki Kelam – Dedai menghias gedung gereja yang bagus itu dengan mempertebal iman dan taqwa.

“Sehingga perubahan gereja ini akan di tindaklanjuti dengan kemegahan sikap perilaku umat katolik. Pemerintah berharap umat katolik jadi lokomotif terdepan umat beragama dalam kehidupan religius dan bermasyarakat di kabuapten yang kita cintai ini,” tambahnya.

“Kami sangat berterima kasih, gereja ini sangat selaras harmonis dengan alam sekitarnya. Saya berharap gereja ini akan menjadi ikon Sintang. Secara khusus dalam menyonsong kegiatan festival investasi bukit kelam, pada bulan Agustus nanti,” tukas Bupati.

Bupati juga menjelaskan beberapa detail kegiatan festival tersebut. Keberadaan gereja ini akan menambah landmark di Kelam. Keberadaan tersebut juga memberi kesempatan kepada seluruh masyarakat, turut menikmati keindahan alam di sekitar gereja ini.

Peresmian gedung gereja tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan plang nama serta melepas balon ke udara. Kemudian bersama para tamu, Bupati Jarot meninjau isi gereja, Bupati juga sempat menyampaikan kekagumannya atas bangku gereja yang total dari kayu tebelian.

Baca Juga :  Investor Malaysia Tertarik Bangun Jalan Tol, Edi Harap Tol Pontianak - Singkawang

Sementara itu, Mgr Samuel Oton Sidin, OFM.Cap mengungkapkan bahwa rasa syukur umat hendaknya terwujud dalam setiap tindakan kebersamaan masyarakat.

“Karena kita adalah bagian dari masyarakt indonesia, apa yang kita kerjakan kita selesaikan bersama-sama. Peresmian ini menyiratkan bahwa masyarakat indonesia ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan gedung gereja ini. Peresmian ini menjadi waktu kebersamaan dalam keberagaman kita. Kita mensyukuri apayang tuhan kerjakan untuk kita melalui banyak orang,” tukasnya.

Ketua panitia, Ensawing mengungkapkan alasan pendirian gedung gereja yang baru.

“Seiring dengan pertumbuhan umat di paroki kelam dari tahun ke tahun, gereja yang ada tidak lagi cukup untuk menampung keberadaan umat untuk ibadat. Hal itulah yang menjadi dasar pembangunan gedung gereja baru ini. Dana pembangunan ini diperoleh dari swadaya umat dan sejumlah sumbangan dari donatur,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Kalbar Terus Perketat Pintu Masuk Antisipasi Masuknya Varian Baru Corona B117

Sanda, selaku ketua pembangunan gedung gereja, Gedung pembangunannya dimulai pada 5 April 2015. Fisik bangunan selesai pada Januari 2016. Selanjutnya proses finishing dan pengisian fasilitas di dalam gereja.

Pastor paroki, Pst Salesius, PR menjelaskan bahwa proses perencanaan gereja memerlukan waktu lebih dari 5 tahun lalu mulai di bangun dan hingga selesai menghabiskan waktu 3 tahun. Bangku di dalam gereja seluruhnya terbuat dari kayu tebelian.

“Pengadaan tersebut atas bantuan, kabupaten melawi atas ijin untuk melintas saat proses pengangkutan dari Serawai-Ambalau. Kayu tebelian yang digunakan juga tidak menebang kayu hidup, tetapi memotong kayu yang sudah berpuluhan tahun mati,” tukasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Anggota DPR Komisi V, Lasarus beserta Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Kebing dan Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward beserta Wakil Ketua dan sejumlah anggota DPRD Sintang.

Hadir pula, Bupati Melawi, Panji dan Bupati Landak, Karolin Margret Natasa. Tampak pula Sekretaris Daerah Sintang, Yosepha Hasnah bersama dengan sejumlah jajaran OPD di Lingkungan Kabupaten Sintang. (Sg/Hms)

Comment