Categories: Ketapang

Dinas Kesehatan Ketapang Fokus Tanggulangi Gizi Buruk

KalbarOnline, Ketapang – Perbaikan gizi khususnya stunting (pendek/kerdil) menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019.

Pencegahan dan penanggulangan Stunting menjadi sangat penting sebab Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

Di Kabupaten Ketapang sendiri kasus gizi buruk walau dengan angka yang rendah tetapi masih ditemukan setiap tahunnya. Kasus yang kerap dialami balita tersebut terjadi di beberapa kecamatan baik di wilayah didaerah pesisir pantai maupun di pedalaman, hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Ketapang.

Menurutnya kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Ketapang selain memang dikarenakan faktor bawaan dari lahir juga lebih disebabkan faktor kesalahan dalam pola asuh orang tua kepada anak. Selain itu tidak menutup kemungkinan juga dikarenakan rendahnya tingkat kesejahteraan ekonomi yang juga menjadi faktor pendukung terjadinya gizi buruk.

“Pencegahan dan penanggulangan stunting harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, H Rustami, SKM., M.Kes saat ditemui Tim KalbarOnline di ruang kerjanya, Jum’at (26/1).

Dia menambahkan, dalam penanganan kasus gizi buruk serta penyakit musiman malaria (DBD) pihaknya sedang menggalakan program peningkatan gizi dengan melakukan pendampingan dan memberikan makanan tambahan serta membagikan bubuk abate melalui Puskesmas di masing-masing kecamatan.

“Kami akan melaksakan akreditasi terhadap 8 puskesmas karena kedepan puskesmas mesti melayani dengan sesui dengan standar internasional sebagai garda terdepan untuk menekan angka gizi buruk,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada keluarga dalam menjaga pola asuh anak serta pemberian asupan makanan bergizi juga terus dilakukan pihaknya agar orang tua sadar akan pentingnya mejaga kesehatan keluarga khususnya anak serta tidak mengesampingkan pola asuh anak yang benar.

“Kita berharap dari sosialisasi yang intens, serta pendampingan dari Germas kasus gizi buruk bisa lebih ditekan,” pungkasnya. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Perayaan Syukuran Panen Padi di Desa Tanjung Karang

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri acara Dange atau Gawai Dayak di…

1 hour ago

Wabup Ketapang Lepas Siswa Peserta Calon Paskibraka Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2024

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Farhan melepas secara resmi keikutsertaan siswa peserta Calon…

1 hour ago

Pria di Kubu Raya Lakukan Aksi Pencurian di 11 TKP Demi Sabu dan Judi Slot

KalbarOnline, Kubu Raya - Seorang pria berinisial DN (23 tahun), warga Kabupaten Kubu Raya ditangkap…

1 hour ago

Diduga Lakukan Pelecehan ke ART dan Anak Angkat, Oknum Anggota Polres Kayong Utara Dilaporkan

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang oknum polisi di Kayong Utara diduga telah melakukan pelecehan terhadap…

1 hour ago

Kamaruzaman Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kejati Kalbar Sebagai Saksi Kasus Dana Hibah Yayasan Mujahidin

KalbarOnline, Pontianak - Syarif Kamaruzaman memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat sebagai saksi…

1 hour ago

Warga Resah, Individu Orang Utan Berkeliaran dan Rusak Kebun Warga Sukadana

KalbarOnline, Kayong Utara - Sejumlah warga mengaku resah dengan keberadaan satu individu orang utan yang…

1 hour ago