Belajar Bahasa Isyarat Bayi

Meski bayi belum dapat bicara, Mums dan Dads masih bisa kok mengajaknya berkomunikasi melalui bahasa isyarat! Yup, menciptakan bonding serta mencurahkan kasih sayang kepada si Kecil dapat dilakukan dengan cara memahami bahasa yang diisyaratkannya.

Memasuki usia 1 bulan, bayi sudah dapat mengisyaratkan apa yang ia sukai dan tidak sukai. Untuk dapat mengetahui apa yang ia rasakan, perlu adanya komunikasi yang dekat dan intim. Bayi berkomunikasi menggunakan tangisan serta bahasa tubuh. Tangisan bayi sendiri memiliki banyak arti, bisa menandakan ia lapar, kesepian, atau tidak nyaman.

Baca juga: Tahapan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan

Perlu diingat bahwa bayi adalah peniru ulung. Menurut Dr. Joseph Garcia, psikolog sekaligus penulis buku Sign with Your Baby, bayi dapat meniru isyarat sederhana yang diajarkan Mums pada usia 9 bulan. Bahasa isyarat ini bukan hanya bisa ia terapkan kepada Mums saja, melainkan pada orang lain juga.

Bahasa isyarat yang digunakan bayi sudah dapat Mums ajarkan saat usianya mencapai 7 bulan. Terdapat beberapa bahasa isyarat yang dapat Mums ajarkan kepada bayi, di antaranya:

  • Ingin tidur: Mums bisa mempertemukan kedua telapak tangan, meletakkannya di samping kepala atau dekat pipi, kemudian memiringkan kepala seolah-olah tidur di atas bantal. Lakukan ini saat bayi hendak tidur atau menyuruhnya untuk tidur.
  • Saat makan: Pertemukan jari-jari Mums hingga mengerucut, kemudian arahkan ke mulut Mums.
  • I love you: Gunakan jari telunjuk tangan kanan untuk menunjuk ke arah dada Mums, silangkan kedua tangan, lalu gerakan jari telunjuk menunjuk ke si Kecil.
  • Sakit: Pertemukan ujung kedua jari telunjuk kanan dan kiri di depan dada. Lalu tunjuk bagian tubuh yang sakit, misalnya perut.
  • Menyusu: Buka telapak dan jari-jari tangan kanan Mums, lalu lakukan gerakan menggenggam menyerupai gerakan sedang memerah susu sapi. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
  • Berhenti: Silangkan tangan kanan dan kiri Mums saat ingin anak berhenti melakukan sesuatu. Lakukan hal ini berulang.
  • Terima Kasih: Letakkan ujung jari-jari kanan ke arah bibir kemudian lepaskan. Lakukan gerakan ini seperti memberi kiss bye.
  • Minta Tolong: Kepalkan telapak tangan kanan dengan ibu jari menghadap ke atas. Sentuhkan kepalan tangan kanan tersebut pada telapak tangan kiri Anda yang tebuka.
  • Mandi: Kepalkan kedua telapak tangan Mums dengan posisi menggenggam, di depan dada, ibu jari menghadap ke atas. Lalu, gerakkan kedua telapak tangan tersebut ke atas, mengarah ke bahu. Lakukan secara bersamaan dan ulang beberapa kali.
  • Ibu: Bukalah telapak tangan kanan Mums, hadapkan ke samping kanan, dan posisikan di samping kepala. Kemudian sentuhlah dagu Anda dengan ujung ibu jari, lalu lepaskan.
  • Ayah: Buka telapak tangan kanan Dads, hadapkan ke samping kanan, dan posisikan di samping kepala bagian atas. Kemudian sentuhlah dagu dengan ibu jari, lalu lepaskan.
Baca Juga :  Demam Tanaman Hias, Jangan Lupa Tanaman Pengusir Nyamuk!
Baca juga: Edukasi Seks untuk Anak sesuai Tahapan Usianya

Ajarkan bahasa isyarat ini dengan perlahan, tetapi sering. Bayi tidak perlu menunggu hingga usianya 1 tahun untuk dapat mengikuti isyarat yang diajarkan orang tuanya. Sekitar 8-10 minggu kemudian, ia biasanya sudah dapat mengikuti apa yang diajarkan orang tuanya untuk mengekspresikan apa yang ia maksud. Bayi biasanya akan melewati 3 proses sebelum dapat berbicara. Berikut beberapa proses yang akan bayi lalui:

Baca Juga :  Ngemil Kuaci Bisa Menurunkan Berat Badan Lho!

  1. Imitasi

Meniru atau imitasi adalah tahap pertama dalam proses belajar bayi. Meski ia belum mengerti apa maksudnya, bayi akan lebih mudah untuk meniru gerakan tangan yang diajarkan kepadanya.

  1. Asosiasi

Bayi akan mulai mengaitkan gerakan yang dilakukan oleh orang tua dengan apa yang ia ketahui. Misalnya gerakan ‘makan’, maka ia akan mengaitkannya dengan kegiatan makan.

  1. Komunikasi

Bayi mulai mencoba untuk mempraktekkan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ketika ia lapar misalnya, ia akan berusaha menggunakan bahasa isyarat ‘makan’ untuk memberi tahu kalau ia lapar. Apabila berhasil memperoleh makanan, maka ia akan selalu menggunakan isyarat tersebut selama belum bisa mengekspresikan perasaan dan keinginannya secara verbal.

Baca juga: Cermat Memilih Sepatu Bayi

Dengan mengajarkan bayi bahasa isyarat, ia menjadi lebih tenang, tidak rewel, dan tidak mudah frustasi karena tetap mampu mengungkapkan perasaan serta keinginannya. Sikap tenang ini dapat bertahan hingga usianya memasuki 2 tahun atau sampai ia dapat berbicara untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. (AD/AS)

Belajar Bahasa Isyarat Bayi 2

Comment