Buka Rapat Finalisasi RADPG Sintang, Sekda Yosepha Paparkan Hal Ini

KalbarOnline, Sintang – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah bersama Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward membuka rapat finalisasi hasil review rencana aksi daerah pangan dan gizi (RADPG) di Balai Praja Kompleks Kantor Bupati Sintang, Rabu (24/1).

“Masalah gizi merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian khusus, karena hal ini mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kita. Salah satu fokus pemerintah saat ini, masalah stunting pada anak sebagai akibat dari kekurangan gizi,” terangnya.

“Sementara itu di sisi lain, modal utama investasi pembangunan di Indonesia, juga di Kabupaten Sintang. Kita memerlukan SDM yang berkualitas, hal ini dimulai dari perolehan gizi yang baik sejak mulai anak mulai dalam kandungan,” tambahnya.

Sekda juga menerangkan bahwa upaya penanganan gizi tidak hanya menjadi persoalan kesehatan semata, tetapi diperlukan kebijakan, strategi, regulasi dan koordinasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat dan lembaga serta stakeholder terkait.

Sekda juga menambahkan informasi berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) Balita di Kalimantan Barat, angka stunting di Kabupaten Sintang tahun 2015-2017 ada di angka 44,1% (persen).

“Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Sintang berkomitmen melaksanakan pembangunan sesuai dengan RPJMD yang telah ditetapkan. Hal tersebut meliputi berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang sehat dan cerdas,” terangnya.

Baca Juga :  Sekda Sintang Serahkan DIPA 2019

Sekda kemudian menjelaskan berbagai upaya yang telah dilaksanakan pemerintah daerah dalam upaya mendukung pencegahan dan pengurangan stunting. Ada kegiatan program promosi kesehatan, program perbaikan gizi masyarakat, program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita, program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan revitalisasi posyandu. Ada juga program keluarga harapan yang tersebar di 14 kecamatan, program generasi sehat cerdas di 5 lima kecamatan sasaran.

“Salah satu langkah pemda untuk mengurangi stunting dengan menyusun rencana aksi daerah pangan dan gizi (RADPG). Setelah melalui berbagai prosesnya, sekarang telah dihasilkan draft final dokumen RADPG yang selanjutkan akan mendapat review dari Bapedda Kalimantan Barat,” papar Sekda.

“Untuk itu diharapkan, hasil review tersebut memberi feedback yang akan kita sinkronisasikan dalam pertemuan kali ini yang untuk selanjutkan akan dilegalisasikan menjadi Peraturan Bupati,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Sekda meminta kepada peserta rapat untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan saran. Sehingga RAD-PG ini dapat menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabuapten Sintang.

Pada kesempatan ini, Kepala Bappeda Sintang, Kartiyus memaparkan profil program kampanye gizi Nasional-cegah stunting di Kabupaten Sintang.

“Kegiatan kampanye gizi nasional yang dilaksanakan pada juli 2017 hingga februari 2018 kita lakukan di lima kecamatan, Kayan hilir, Ketungau Hulu, Kelam Permai, Binjai Hulu, dan Sungai Tebelian. Dengan capaian total 92 desa, kelas Ibu hamil ada 99 kegiatan dan kegiatan aktivasi posyandu ada 117 kegiatan,” terangnya.

Baca Juga :  Penanganan Karhutla 2023, Kalbar Masuk Provinsi Prioritas

Kartiyus juga menjelaskan ada beberapa kegiatan lainnya seperti advokasi dan penjangkauan tingkat desa atau outreach. Angka capaian program kampanye gizi ini antara lain, jumlah balita yang dimonitor berat badan mencapai 6.000 balita dari 8.000 balita yang terdata.

Kegiatan konseling bagi ibu hamil dan ibu balita dari 363 orang diawal naik menjadi 536 orang. Jumlah ibu hamil yang menerima konseling dalam kunjungan rumah berkisar antara 150-250 setiap bulan, dan sejumlah kegiatan lainnya.

Kegiatan ini merupakan kegiatan kerjasama antara Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I), IMA World Health, PELKESI dan PKBI KALBAR.

Sementara itu, Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward menyebutkan bahwa pihaknya sangat mendukung segala kegiatan yang telah dilakukan pemerintah bersama dengan berbagai stake holder terkait dalma kampanye gizi nasional dan pencegahan stunting ini.

“Masalah stunting ini adalah masalah yang serius ya, perlu sangat kita perhatikan. Harapan kita melalui program ini semua pelayanan kepada ibu hamil dan anak bayi harus maksimal,” tandasnya. (Sg/Hms)

Comment