Sebut Mahar Politik Hal Yang Wajar, OSO: Tapi Tidak Boleh Dipaksa

KalbarOnline, Nasional – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) membantah dirinya meminta mahar politik kepada calon legislatif dan pasangan pilkada 2018. Namun, OSO tak menampik mahar adalah hal yang wajar di semua partai politik.

“Tapi rata-rata partai pada umumnya ada mahar. Tapi mahar itu juga tidak boleh dipaksa,” kata OSO.

Demikian dilansir dari Metrotvnews.com.

Kata OSO, uang mahar yang diberikan diperuntukan untuk operasional selama masa kampanye. Seperti, pembuatan bendera partai, baliho dan bentuk promosi lainnya.

Baca Juga :  Kunjungan Kerja ke Kapuas Hulu, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Boyong Sejumlah Dirjen Kementerian

“Tapi betul-betul mendukung orang yang didukung,” ujar Oso.

Berdasarkan itu, dirinya pun tak melarang adanya sumbangan yang masuk ke partainya dari pihak manapun. Dengan catatan tidak mengikat dengan prasyarat tertentu.

Sebelumnya, rapat pengurus harian Hanura menyatakan telah memecat Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO). Ada sejumlah alasan atas pemecatan ini. Sekretaris Jenderal Hanura, Sarifuddin Sudding menyatakan pemecatan terhadap OSO sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

Baca Juga :  Bagikan Obat Covid-19 Gratis, Hadi Pranoto: Pejabat Negara Sudah Coba

Sempat beredar kabar 27 DPD mengajukan mosi tidak percaya kepada Oesman lantaran diduga adanya permintaan sejumlah mahar bagi calon legislatif dan pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Hanura.

Namun di tempat lain, DPP Hanura juga menggelar Rapat Badan Pengurus Harian di Hotel Manhattan, Kuningan. Rapat itu dipimpin langsung oleh Oesman Sapta Odang. Dalam rapat itu, diputuskan Oesman masih tetap ketua umum partai Hanura yang sah. (Rock)

Comment