Isu Brutal Soal Kader PDIP di Kalbar Berakhir Dengan Diusungnya Karolin Menuju Pilgub 2018

KalbarOnline, Pontianak – Isu brutal yang selama ini terjadi di dunia perpolitikan Kalbar, berakhir klimaks usai Megawati Soekarnoputeri mengumumkan nama Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot sebagai Cagub dan Cawagub Kalbar di Pilgub Kalbar 2018.

Sebelum rekomendasi DPP PDI Perjuangan bagi Kalbar keluar, begitu banyak isu-isu liar ‘bersliweran’. Mulai dari PDI Perjuangan hanya mengambil nomor dua atau tidak mencalonkan kader internal, tidak mengusung Karolin atau mengusung Lasarus, PDIP Kalbar retak, bahkan isu yang paling liar yakni Cornelis dan Karolin akan pindah ke Gerindra apabila Karolin tidak diusung PDIP di Pilgub 2018.

Dilansir dari Tribunnews.com, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr Ari Junaedi mengungkap, sejak awal sudah memprediksikan rekomendasi PDI Perjuangan akan diberikan kepada pasangan Karolin Margret Natasa – Suryadman Gidot. Menurutnya, putusan partai besutan Megawati sangat mempengaruhi pertarungan di Kalbar.

Baca Juga :  Daftar di Demokrat, Sutarmidji: Membangun Kalbar Harus Bersatu

“Dengan bersatunya PDI Perjuangan dan Demokrat di Kalbar maka kehadiran calon pasangan menjadi makin mengerucut menjadi tiga pasang saja di luar munculnya calon independen. Berkoalisinya PDI Perjuangan dengan Demokrat juga menunjukkan keharmonisan pendukung Megawati dan pendukung SBY di akar rumput tidak ada masalah,” ungkap Ari Junaedi, Senin (8/1/2018).

Baca Juga :  Sutarmidji: Pemerataan Kualitas Pendidikan Jauh Lebih Penting

“Ini menjadi modal awal pijakan “kemesraan” PDI Perjuangan dengan Demokrat,” kata Ari Junaedi.

Menurut Ari Junaedi, dengan dijodohkannya Karolin yang masih menjabat Bupati Landak dengan Gidot yang masih memegang Bupati Bengkayang menjadi duo yang menakutkan di Kalbar Idol.

Dari semua survei yang pernah digelar jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPUD Kalbar tanggal 8 Januari 2017, lanjutnya, semua simulasi para calon menempatkan pasangan Karol-Gidot sebagai jawara.

“Oleh karena itu munculnya duet Karolin-Gidot yang berdarah muda, sangat menjanjikan ketimbang calon-calon yang lain,” tandasnya. (Rock)

Comment