Sutarmidji Berikan Kiat Kepemimpinan di STAIMA Sintang

Beberkan kunci keberhasilannya selama memimpin Kota Pontianak

KalbarOnline, Sintang – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji melaksanakan agenda kegiatannya di Kabupaten Sintang dalam rangka memenuhi undangan dari salah satu tokoh masyarakat di Bumi Senentang tersebut, Sabtu (23/12).

Selama satu hari, Wali Kota dua periode ini melakukan agenda yang cukup padat diantaranya mengisi kuliah umum di salah satu kampus pendidikan agama Islam, STAIMA Sintang, dilanjutkan dengan dialog bersama para tokoh masyarakat Kabupaten Sintang.

Materi yang dibawakan pada kuliah umum di kampus STAIMA Sintang adalah tentang kepemimpinan inovatif dalam mewujudkan good government. Dalam kesempatan tersebut Sutarmidji yang belum lama ini dinobatkan sebagai Wali Kota Terbaik se-Indonesia ini memaparkan beberapa keberhasilannya dalam memimpin Kota Pontianak dengan inovasi-inovasi yang telah dilakukannya.

Baca Juga :  Hadiri Dies Natalis ke-20 SMKN 1 Sintang, Bupati Paparkan Ini

Sutarmidji pun berpesan kepada para mahasiswa yang notabene pemuda penerus bangsa untuk tidak takut bermimpi, disiplin, dan memiliki integritas.

“Dahulu ketika saya masih menjual koran, saya bermimpi ingin jadi Wali Kota dan Alhamdulillah dikabulkan,” ucapnya.

“Dan sekarang kalau ditanya masyarakat, apa mimpinya, saya akan bilang ingin menjadi Gubernur,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa yang hadir.

Baca Juga :  Buka MTQ XXIII Sintang 2018, Bupati: Jadikan Ajang Perkuat Keimanan dan Merawat Nilai Kebangsaan

Sutarmidji juga berpesan agar para pemuda harus banyak tahu (berwawasan luas) dan selalu ingin tahu karena dua hal itu merupakan kunci keberhasilan menjadi seorang pemimpin.

“Jangan dibalik, jadi pemuda yang tidak banyak tahu dan tidak mau banyak tahu,” tegasnya.

Setelah memberikan kuliah umum, orang nomor satu di Pontianak ini melanjutkan kegiatannya yakni dialog bersama tokoh masyarakat Kabupaten Sintang di salah satu kediaman tokoh Sintang.

Hadir pada pertemuan tersebut Raja Sintang, para tokoh masyarakat dan ulama, serta pemangku adat. (Far/RMN)

Comment