IMMIH Undip Gelar Klinik Jurnal

Pelatihan penulisan jurnal hukum

Oleh: M Haris Zulkarnain, S.Sos

KalbarOnline, Nasional – Ikatan Mahasiswa Magister Ilmu Hukum (IMMIH) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar kegiatan “Klinik Jurnal” di Ruang P.213 Magister Ilmu Hukum Undip, Jum’at (17/11) lalu.

Kegiatan tersebut menghadirkan Prof. Dr. FX. Adji Samekto, S.H.,M.Hum dan Dr Jamari, ST, MT, sebagai pemateri.

Kegiatan tersebut diadakan untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa bagaimana membuat jurnal yang baik dan sesuai dengan syarat jurnal ilmiah terakreditasi yang ditetapkan.

Prof Adji Samekto, dalam materinya memaparkan bahwa, sebagai syarat untuk tesis dan disertasi, jurnal ilmiah terakreditsi diwajibkan bagi mahasiswa baik yang berbentuk online maupun tertulis.

Penulisan jurnal, menurutnya, bisa tematik kontennya, satu jurnal menentukan terbitan ini bertema tentang apa (misalnya tentang penguatan DPD-RI), ada juga yang bidang (tidak tematik), misalnya tentang hukum kesehatan, hukum lingkungan.

“Didalam penulisan jurnal, harus diperhatikan syarat penulisan (ada di lampiran belakang), karena tiap-tiap jurnal berbeda (formatnya), teknik penulisan yang menyangkut kutipan footnote, bodynote,” ujarnya.

Menurutnya, dalam jurnal perlu diperhatikan, mau menulis apa dan bagaimana menulisnya. Menulis harus punya minat, bisa menjelaskan sebab akibat (berdasarkan historisnya), tulisan apapun baik di opini media, jurnal ilmiah, ataupun tesis harus bisa dipahami oleh para pembaca.

“Konsistensi diperlukan dalam penulisan jurnal, sehingga jelas paradigma yang digunakan. Idealnya, menulis harus mengetahui jawaban atau solusinya. Tulisan hukum biasanya preskriptif (memberi solusi). Mencari pembenaran atas jawabannya,” paparnya.

Penuangan dan pemikiran penulis, menurutnya adalah melalui judul. Maka, lanjutnya, buatlah judul yang mudah dipahami yang lain. Sekali ditampilkan, orang sudah tau maksudnya.

Baca Juga :  Ruang Kosong Partai Politik

“Ada variabel yang berhubungan. Judul bisa ditulis dengan menarik. Dari berbagai permasalahan yang akan dijadikan tema tesis ataupun jurnal, yang harus preskripsif (memberi solusi), yaitu berisi pemikiran yang ingin disampaikan (ingin merubah politik hukum dan perilaku),” tukasnya.

Pesan dalam jurnal, lanjutnya, bisa tercermin melalui judul. Jurnal menentukan abstrak terdiri dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

“Kata kunci tidak harus diambil dari judul, tetapi dari hal-hal yang sering muncul di dalam tulisan. Dalam pembahasan biasanya sudah termasuk dengan metode pendekatan,” imbuhnya.

Sementara, Dr Jamari, dalam materinya memaparkan bahwa, scopus hanya database, jurnal yang bagus dan berkualitas itu free (gratis).

Ia juga mengungkapkan bahwa Ranking Publikasi Internasional Scopus tahun 2015-2017 negara ASEAN yaitu Malaysia 13.847, Singapura 10.029, Indonesia 7.928, Thailand 7.321, Filipina 1.391.

“Sedangkan negara maju, riset diperlukan untuk menghasilkan inovasi (national competitiveness), yaitu USA 281.434, China 237.523, Jerman 80.760, Jepang 60.321, Korea 37.871,” paparnya.

Berdasarkan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, Rumusan keterampilan Umum-Magister, Makalah yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional.

Preparing Publication (Persiapan Publikasi), mencakup Pemilihan Venue Publikasi, Parameter global untuk mengukur reputasi jurnal : Impact Factor (Thomson Reuters), SJR dan SNIP (Scimago, Scopus), H-Index (Scimago, Scopus, Google Scholar), Indexing dan Abstracting, Publishing Frequency. (Using the IF alone to judge a journal is like using weight alone to judge a person’s health).

Baca Juga :  Lahirkan Konglomerat Baru dan Pemerataan Ekonomi, HIPMI Bakal Kumpulkan 100 Nama ke Presiden Jokowi

Penjelasannya, Impact Factor (IF) by Thomson : perbandingan antara jumlah artikel yang mensitasi terhadap jumlah artikel yang dipublikasi oleh sebuah jurnal, SJR dan SNIP by Scimago : perbandingan antara jumlah artikel yang mensitasi terhadap jumlah artikel yang dipublikasi oleh sebuah jurnal, tetapi mempertimbangkan kualitas jurnal yang mensitasi. H-Index by Scopus or Google Scholar : jumlah artikel n dengan masing-masing mempunyai jumlah sitasi minimal n, maka H-Index = n, i10-index by Google Scholar : jumlah artikel n dengan masing-masing mempunyai jumlah sitasi minimal 10, maka i10-index = n.

Pencarian jurnal meliputi : SCIMAGO : http://scimagojr.com, SCIENCEDIRECT (Elsevier), SPRINGERLINK (Springer), SCOPUS. Saat SUBMIT langkahnya : membuat User Login sebagai penulis, Login sebagai Author, kemudian “Submit New Manuscript”, Pilih jenis artikel “Original Research Article” atau “Review Paper”, atau lainnya, judul artikel dan metadata lainnya, Suggest Potential Reviewers (tergantung jurnal policy), Upload File Manuscripts.

“Jika jurnal telah di review, maka kita akan mendapatkan masukan dari professor (pakar dunia) berupa saran konstuktif menyangkut teori. Hal ini lebih mendapatkan manfaat yang luar biasa. Untuk menilai sebuah kualitas jurnal, harus dinilai secara keseluruhan (bukan dari Impact Factor, Index saja). Yang sudah dari jurnal adalah Literature review dan analisa, hal itu menjadi tugas promotor dan pembimbing dari mahasiswa untuk membimbingnya. Untuk membuat suatu tulisan dan riset yang diterima diluar negeri (publish), perlu strategi utama yaitu adanya Roadmap, Lectures dan Students. Research Group mencakup Lecturer 1 (Student 1,2,3), Lecturer 2 dan Lecturer 3,” pungkasnya. (*)

Comment