Gelar Sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif, Panwaslu Ketapang Minta Seluruh Elemen Masyarakat Turut Kawal Pilkada 2018

KalbarOnline, Ketapang – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Ketapang menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) Partisipatif bersama Stakeholder, belum lama ini.

Adapun rakor tersebut mengusung tema “Bersama Rakyat Awasi Pemilu Bersama Bawaslu Kita Tegakkan Keadilan Pemilu”.

Pembahasan pada rakor tersebut, membahas seputar Pilkada 2018, dan terlebih khusus Pemilihan Gubermur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) 2018 mendatang.

Pada rapat koordinasi ini panitia mengundang berbagai elemen masyarakat. Diantaranya perwakilan Ikatan Pemuda Ketapang (IKP) dan Gerakan Pemuda Asnhor (GP Anshor), Pemuda Pancasila (PP) dan Persatuan Pemuda Dayak (PPD), Orang Muda Katholik (OMK), Ikatan Keluarga Besar Batak Ketapang, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Ketapang, Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, Ikatan Keluarga Madura Ketapang (IKMK) dan Pastor Paroki Santa Gemma, Kesbangpollinmas Ketapang, perwakilan Parpol, awak media dan sejumlah organisasi masyarakat dan pemuda lainnya, serta para tamu undangan lainnya.

Baca Juga :  Daftar di Nasdem, Iin Solinar Siap Maju di Pilkada Ketapang 2020

Ketua Panwaslu Ketapang, Hadianto, S.Pd.I mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka meningkatkan partisipatif masyarakat.

“Sehingga semuanya ikut serta mengawas proses pemilu khususnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2018 mendatang,” ujarnya usai kegiatan.

Ia menjelaskan tujuan kegiatan ini juga agar stakeholder tahu dan paham bagaimana harus mengkondisikan diri pada saat Pemilu.

“Semuanya diharapkan bisa bersinergi sama Panwas dalam hal pengawasan Pemilu Gubernur 2018 nanti,” terangnya.

Baca Juga :  PKS se-Kalbar Solid Dukung Sutarmidji di Pilgub 2018

Ia menambahkan bahwa pada Pemilu hampir semua tahapan ada ruang terjadinya rawan kecurangan dan pelanggaran lain. Misalnya pada tahapan daftar pemilih tetap (DPT) dengan cara memasukkan nama-nama yang tidak seharusnya masuk.

Terlebih pada tahapan kampanye sangat rawan banyak terjadi pelanggaran. Misalnya adanya money politik, black campaign dan lain sebagainya.

“Kedepan, kita juga akan memetakan juga daerah-daerah rawan pelanggaran Pemilu di Ketapang ini,” paparnya.

Ia menambahkan ajakan partisiptif mengawasi Pemilu ini juga akan dilakukan pada elemen masyarakat lainnya.

“Kita juga akan melakukan sosialisasi lagi kepada mahasiswa, pelajar atau pemilih pemilu pemula di Ketapang ini,” tandasnya. (Adi/Tim)

Comment