Categories: Pontianak

Kancil BBK Masih Hadapi Masalah Finansial, Ini Alasan Sutarmidji Tak Bantu Pendanaan

Sutarmidji: Nanti Pemkot Pontianak seperti Pemerintah Cilegon kena OTT

KalbarOnline, Pontianak – Tim futsal kebanggan Kalbar khususnya Pontianak, Kancil BBK terancam gagal tampil di dalam kompetisi kasta nasional Pro Futsal League (PFL) 2018, pasalnya sampai saat ini masih terbentur masalah finansial.

Kancil BBK sempat mencuri perhatian pecinta futsal tanah air khususnya di Kota Pontianak saat debutnya pada perhelatan PFL 2017 lalu, dan berhasil menempati posisi 3 klasemen akhir grup B saat itu, bahkan Kancil BBK mampu menyumbangkan pemain terbaiknya masuk dalam skuad Timnas Futsal Indonesia.

Seperti diketahui, Tim Kancil dikabarkan membutuhkan dana kurang lebih Rp700 juta untuk turut serta pada kompetisi bergengsi tersebut.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengungkapkan bahwa tim profesional tidak boleh dibantu dari APBD, bahkan apabila pihaknya mencarikan melalui CSR juga tidak bisa.

“Nanti seperti Pemerintah Cilegon, mereka kena OTT karena ada bantuan untuk tim sepak bola profesionalnya melalui KONI, nah kita mau cari dari APBD tidak boleh,” ujarnya.

Meskipun diarahkan ke perusahaan menurut orang nomor satu di Kota Pontianak ini juga sulit, seharusnya manajemen berupaya untuk mencari perusahaan. Karena di Pontianak dan Kalbar menurutnya banyak perusahaan, misalnya perkebunan atau yang lainnya untuk pembinaan secara langsung.

“Bisa saja mereka gunakan perusahaan itu untuk ditampilkan dipakaian atau bank yang mau membiayai, maka itu bisa saja, namun apabila pemerintah yang mengarahkan perusahaan maka itu dapat bermasalah nantinya seperti di Pemerintah Cilegon,” tuturnya.

Ia pun mengaku bukannya enggan membantu melalui APBD, tapi hal tersebut, lanjutnya, tidak dibolehkan.

“Jangankan membiayai tim futsal ini, mengeluarkan anggaran untuk KONI saja sangat ketat. Kalau boleh sudah kita bantu tim profesional ini, sama halnya dengan Persipon,” terangnya.

Wali Kota dua periode ini juga mengaku setengah mati mencarikan dana untuk Persipon.

Karena hal tersebut, lanjutnya, banyak orang yang berpikir bahwa Pemkot tidak mau membantu.

“Tapi tetap kita luruskan kondisinya seperti apa, memang tidak boleh berdasarkan aturan yang ada tim profesional dibantu menggunakan APBD, kecuali mereka tim amatir. Dulu sebelum ada aturan bahwa APBD tidak boleh dianggarkan untuk tim profesional, dalam waktu tiga tahun bisa sampai Rp26 miliar Kota Pontianak membantu Persipon. Sekarang tidak boleh, kalau boleh kita akan keluarkan, kalau tim amatir boleh dibantu melalui KONI,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Pulang Beli Pulsa, Gadis Remaja di Pontianak Timur Dicabuli Pemilik Bengkel

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pemilik bengkel berinisial A (46 tahun) di Jalan Tanjung Raya 2,…

2 hours ago

IKA Unhas Kalbar: Kolaborasi untuk Negeri

KalbarOnline, Pontianak - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin  (IKA Unhas) Provinsi Kalimantan Barat bakal menggelar…

3 hours ago

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

19 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

20 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

20 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

23 hours ago