Masyarakat Serbu Kantor Bupati, Ada Apa?

KalbarOnline, Kubu Raya – Ratusan masyarakat yang terdiri dari tiga Kecamatan di Kubu Raya menyerbu Kantor Bupati Kubu Raya dalam rangka mengajukan proposal pembangunan jalan lingkungan ke Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kubu Raya. Yang sekaligus mensosialisaikan program pembangunan jalan lingkungan pekerjaan belanja bahan baku bangunan (imbal swadaya) tahun 2017 di aula Kantor Bupati Kubu Raya.

Bupati Kabupaten Kubu Raya, Rusman Ali mengucap syukur dengan antusias masyarakat untuk memperbaiki jalan lingkungan mereka masing-masing dengan pola gotong-royong. dikarenakan program imbal swadaya mampu menghemat anggaran Negara dalam membangun Desa yang ada di daerah Kabupaten Kubu Raya.

“Program ini satu-satunya yang ada di Indonesia, dengan dana yang akan digelontorkan nanti saya minta masyarakat bergotong-royong untuk membangun daerahnya masing-masing. Bagi yang tidak ikut bergotong-royong tolong bantu kawan-kawan, untuk membelikan konsumsi, seperti gorengan, air kopi dan teh sehingga ada kebersamaan antar satu dengan yang lain,” ucap, Bupati Rusman Ali, Rabu (1/11).

Baca Juga :  Pemkab dan Dewan Kubu Raya Sepakati KUA-PPAS 2020

Dirinya juga meminta masyarakat untuk bekerja ikhlas serta menjadikan gotong-royong tersebut sebagai amal ibadah.

“Ini merupakan bantuan Pemerintah daerah untuk membantu Desa, karena saya nyakin dana desa tidak cukup, dan kita bantu dengan imbal swadaya sehingga masyarakat tidak berbondong-bondong meminta ke Desa untuk permohonan jalannya. Inilah tujuannya agar masyarakat sejahtera,” jelasnya.

Sementara itu ditemui ditempat yang sama, Camat Sungai Ambawang, M. Zaini mengutarakan wilayahnya telah memetakan sebanyak 181 titik pengajuan pembangunan jalan lingkungan yang terdiri dari 13 Desa seperti Desa Ambawang Kuala 29 titik, Mega Timur 28 titik, Ampera Raya, 2 titik serta desa-desa lainnya.

Baca Juga :  Maksimalkan Keberadaan PAUD, Pemenuhan Gizi dan Kesehatan Jadi Atensi Bunda PAUD

“Kami mohon kepada pihak PUPR, karena lokasi Sungai Ambawang ini berbeda-beda. Ada yang mudah dijangkau dan ada juga yang sulit. Dan untuk mendatangkan material ke lokasi memang memerlukan ekstra. Harapan kami material itu bisa sampai ke titik yang akan dibangun dan tidak membebankan masyarakat karena angkutan cukup mahal,” ungkap dia

Dijelaskan dia harga angkutan material jenis pasir bisa lebih mahal dari pada harga beli pasir itu sendiri, untuk itu dia berharap kepada pimpinan proyek untuk bisa menjangkau hingga ke titik lokasi yang akan dibangun. (Ian)

Comment