Categories: Pontianak

Kirab Budaya Sebagai Wadah Interaksi Antar Etnis

Tahun Depan Kirab Budaya di Pinggir Sungai Kapuas

KalbarOnline, Pontianak – Berbagai etnis menampilkan kebudayaan masing-masing dengan kekhasannya. Mereka berparade di sepanjang Jalan Gajah Mada dalam Kirab Budaya yang digelar dalam rangka Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-246, Minggu (22/10).

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengapresiasi Kirab Budaya yang menampilkan seni dan budaya masing-masing etnis. Ia berharap ke depan, semua etnis yang ada di Kota Pontianak bisa mengikuti Kirab Budaya meskipun hanya diwakili beberapa orang. Bahkan, dirinya berencana menggelar Kirab Budaya di sepanjang pinggir Sungai Kapuas.

“Mulai dari Alun Kapuas sampai ke Jembatan Kapuas I. Nanti akan terlihat bagus dan indah. Kemudian nanti diiringi kirab menyusuri sungai dengan kendaraan air. Tahun depan akan kita realisasikan saat peringatan Hari Jadi Kota Pontianak,” ujarnya.

Tak hanya momen Harjad Kota Pontianak, lanjutnya, Kirab Budaya juga akan digelar pada even-even tertentu di pinggir Sungai Kapuas. Menurutnya, sebagai kota yang sangat multi etnis dan akar budaya juga ada di Pontianak, Kirab Budaya menjadi salah satu wadah interaksi antara etnis satu dengan etnis lainnya.

Sebab, dalam sebuah negara atau wilayah yang multi etnis, masyarakatnya harus sering berinteraksi supaya bisa saling mengenal karakter budaya masing-masing.

Kalau tidak mengenal karakter budaya masing-masing, berhadapan dengan satu budaya dengan budaya lain, tipikal etnis tertentu dengan etnis lainnya, bukan tidak mungkin akan menjadi masalah. Sebaliknya, bila sudah saling mengenal karakter budaya masing-masing, itu menjadi hal yang biasa.

“Kalau sudah saling mengenal karakter budaya antara satu dengan lainnya, ini tidak jadi masalah,” kata Sutarmidji.

Wali Kota dua periode ini menilai, sering berinteraksi juga menjadi salah satu media untuk saling memahami karakter budaya masing-masing. Namun yang jadi masalah terkadang hal-hal kecil dan itu disebabkan jarang berinteraksi dengan yang lain sehingga tidak tahu akar budaya masing-masing.

Sehingga terkadang ada yang menganggap hal itu kasar, tetapi sebaliknya ada yang menganggap hal itu biasa. Itulah pentingnya interaksi antar etnis.

“Makanya taman-taman kita bangun untuk wadah interaksi semua etnis berbaur dan saling mengenal. Saya senang, seperti di Taman Digulis itu berbagai etnis berbaur menikmati keindahan taman. Ini bagus, kita buat lagi taman yang lebih bagus supaya masyarakat lebih sering berinteraksi,” tandasnya. (Fat/Jim Hms)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

7 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

9 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

9 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

9 hours ago

Optimalisasi Peran Tim Pendamping Keluarga Cegah Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Peran keluarga perlu dioptimalkan dan menjadi entitas utama dalam pencegahan stunting. Untuk…

9 hours ago