Persyaratan GGD Tidak Menguntungkan Putera Daerah, Bupati Minta Kemendikbud Desain Program SM3T

Jarot: Supaya putera-puteri daerah bisa ikut

KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sudah mengambil langkah cepat dalam menanggapi adanya respon penolakan dari program Guru Garis Depan (GGD) oleh sejumlah massa dari aliansi, organisasi, dan mahasiswa di Kabupaten Sintang.

Untuk itu, dirinya akan menagih komitmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan merombak program Guru Garis Depan (GGD).

Baca Juga :  Hampir Dua Tahun DPO, Terpidana Korupsi Daniel alias Ateng Akhirnya Ditangkap

Meski demikian, lanjut Bupati, Kemendikbud meminta untuk dilakukan seleksi secara ketat.

Untuk itu, Bupati akan mendelegasikan kepada universitas lokal.

Bupati juga menegaskan, bahwa dirinya akan meminta keringan dari persyaratan GGD yang mengharuskan peserta mengikuti SM3T serta sertifikasi guru (PPD).

“Ini kendala untuk putera-puteri daerah kita. Persyaratannya kan harus sudah mengikuti SM3T dan sertifikasi guru (PPG), saya rasa ini yang menjadi kesulitan kita,” tukasnya.

Baca Juga :  Buka Nexa Expo 2017, Afen Ajak Seluruh Stakeholder Tingkatkan Daya dan Kerja Bersama

Apabila tetap mengharuskan SM3T, Bupati menegaskan bahwa pihaknya akan meminta agar pemerintah mendesain program SM3T, kemudian di kabupaten masing-masing agar sarjana yang merupakan putera-puteri daerah bisa ikut.

“Baik dari STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Universitas Kapuas, atau dari luar jadi bisa ikut. Tapi desainnya mesti memudahkan kita yang ada di daerah,” tukasnya. (Sg)

Comment