Categories: Pontianak

Jalur Kontainer dan Truk Muat Dialihkan ke Ahmad Yani, Utin: Kalau Langgar Aturan Akan Kita Tindak Tegas

KalbarOnline, Pontianak – Pembangunan Jembatan Bansir di Jalan Imam Bonjol, membuat aktivitas lalu lintas di daerah tersebut terhambat.

Agar pembangunan tersebut tidak menyebabkan permasalahan lalu lintas, Dinas Perhubungan dan Polisi lalu lintas Kota Pontianak membuat rekayasa lalu lintas guna menanggulangi aktivitas lalu lintas masyarakat.

Adapun rekayasa lalin tersebut menjadikan jalan protokol Ahmad Yani menjadi jalur pengganti untuk kontainer dan truk angkuat muatan lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Utin Srilena Candramidi mengatakan pihaknya akan terus melakukan rekayasa lalulintas di Jalan Ahmad tergantung situasi kepadatan kendaraan. Bahkan di putaran yang ada di depan eks SPBU OSO dijelaskannya akan dilakukan rekayasa lalin jika terjadi kepadatan.

“Kita akan merekayasa lalin di eks SPBU OSO sementara, itu tergantung kepadatan yang terjadi. Hal itu akan kita lakukan sampai perbaikan Jembatan Bansir,” ungkapnya.

Ia juga menghimbau pada semua kendaraan besar yang melintas di ruas jalan-jalan kota tidak hanya Ayani, karena saat pembuatan Jembatan Bansir, kontainer dan mobil besar dialihkan jalurnya.

“Saat rapat di Pelindo, Kamis (5/10) kemaren disampaikan langsung dengan pengurus Alfi/ Insa dan Apbmi serta Gm Pelindo. Agar sopir-sopir kontainer, trailer dan fuso untuk tidak membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi,” tegasnya.

Lebih lanjut, dikatakannya jika masih dilakukan, maka pihaknya akan mengkaji ulang untuk diperbolehkan melewati Jalan Ayani, karena membahayakan pengendara lain.

“Bukan hanya di Jalan Ayani saja, tapi saat mereka melewati beberapa ruas jalan yang dimulai keluarnya dari pelabuhan menuju luar kota dan yang dari luar kota masuk ke Kota Pontianak juga harus mentaati aturan yang telah ditentukan,” tegasnya lagi.

Ia menyampaikan bahwa pihak Satlantas dan PPNS Dishub tidak akan segan menilang bagi mereka yang melanggar aturan. Kontainer, fuso dan trailer hanya dibolehkan beroperasi didalam kota mulai Pukul 21.00-05.00 WIB.

Ia harap semua pihak berkomitmen dengan pembangunan yang ada di Pontianak, karena itu untuk kepentingan bersama dan masyarakat banyak. Dikatakannya kalau sudah ada beberapa yang terjaring rajia kerena tidak mengindahkan aturan dan dendanya sebaesar Rp600 ribu. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Danau Empangau: Permata Tersembunyi di Bunut Hilir

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Danau Empangau, yang terletak di Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu,…

8 hours ago

Mengabadikan Keindahan Alam di Bukit Penjamur: Destinasi Sunrise dan Sunset Terbaik di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kalimantan - Bukit Penjamur, sebuah spot menakjubkan untuk menikmati keindahan matahari terbit dan terbenam,…

8 hours ago

Bejat! Delapan Pria di Suhaid Setubuhi Gadis 15 Tahun Secara Bergiliran

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Delapan pria di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melakukan…

8 hours ago

Kasus Perdagangan 109 Kilogram Sisik Trenggiling Mulai Sidang

KalbarOnline, Mempawah - Pengadilan Negeri Mempawah menggelar sidang perdana perkara perdagangan sisik trenggiling sebanyak 109,54…

8 hours ago

Bapaslon Muda-Suyanto Mundur dari Jalur Perseorangan

KalbarOnline, Pontianak - Bakal pasangan calon (bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat tahun 2024,…

8 hours ago

Wabup Wahyudi Minta Dinas Terkait Proaktif Wujudkan Kapuas Hulu Layak Anak

KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat membuka secara resmi rapat koordinasi kabupaten…

11 hours ago