Categories: Sintang

Kasatpol PP Sintang: Penerapan Perda Tibum Masih Tunggu Persetujuan Kemendagri

KalbarOnline, Sintang – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP dan Damkar) Kabupaten Sintang, Martin Nandung menegaskan pihaknya masih tunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sintang tentang Ketertiban Umum (Tibum).

Perda tibum dipandang sangat penting agar Satpol PP bisa tegakkan Perda sebagai upaya mewujudkan Kota Sintang yang tertib dan indah.

“Ada Perda Tibum. Itu sedang dalam proses penyempurnaan. Sebelumnya, sudah disahkan oleh DPRD Kabupaten Sintang. Sekarang, belum disetujui Kemendagri. Jika sudah ada persetujuan, baru kita terapkan,” bebernya.

Martin menambahkan di dalam Perda Tibum diatur hal-hal apa saja yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilakukan masyarakat. Satu diantaranya, terkait larangan penutupan saluran drainase oleh pemilik bangunan baik ruko maupun tempat usaha.

“Di dalam Perda Tibum itu lengkap. Sanskinya juga ada baik di Perda Nomor 10 Tahun 2010 maupun yang masih proses persetujuan. Sanksi administratif atau hukuman ada diatur. Range dendanya sampai Rp 50 juta dan kurungan penjara enam bulan. Nanti akan lebih detail di Peraturan Bupati (Perbup),” terangnya.

Kendati menunggu Perda Tibum, Satpol PP Sintang telah lakukan langka-langkah efektif melalui pendekatan persuasif dan penyuluhan ke masyarakat. Bahkan, sudah ada beberapa masyarakat menerima surat peringatan lantaran mendirikan bangunan di atas fasilitas umum.

“Seperti di daerah Hutan Wisata Baning itu, kafe-kafe berada di atas parit itu sudah saya kasi Surat Peringatan (SP) Kedua. Ada pemilik bangunan bongkar sendiri. Terkait hal ini, kami memang beri kesempatan sepanjang ada niat baik dan indahkan teguran,” jelasnya.

Jika masih tidak mengindahkan, pemilik akan diberikan SP Ketiga. Masyarakat yang masih bandel pasca keluarnya SP III, mau tidak mau harus merelakan bangunan miliknya dibongkar paksa Satpol PP.

“Ya, akan kami bongkar. Kan sudah diperingatkan berkali-kali,” tegasnya.

Martin berharap Perda Tibum dapat segera disetujui oleh Kemendagri. Saat implementasi Perda, ia mengaku diperlukan proses penyadaran masyarakat terhadap aturan berlaku. Perlu proses agar Perda dapat diterima oleh masyarakat.

“Kami tidak bisa ambil tindakan kalau masyarakat juga tidak ngerti bahwa apa yang dilakukan itu dilarang. Tidak bisa sekaligus. Memang paling penting adalah proses penyadaran. Namun, kami tegaskan komitmen Satpol PP sebagai garda depan tegakkan Perda Kabupaten Sintang,” pungkasnya. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

4 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

4 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

5 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

14 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

14 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

14 hours ago