Sungai Pesaguan Meluap, 16 Desa Terendam Banjir

Sebelum Tambang dan Perkebunan Sawit Merajalela, Sekalipun Belum Pernah Dilanda Banjir

KalbarOnline, Ketapang – Hujan deras selama dua hari yang mengguyur wilayah Kecamatan Jelai Hulu dan Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, membuat belasan Desa di dua Kecamatan tersebut dilanda banjir yang berakibat meluapnya Sungai Pesaguan.

Dari pantauan KalbarOnline, Rabu siang (30/8), banjir kiriman yang datang dari hulu Sungai Pesaguan ini selain membuat tergangunya aktivitas warga juga meremdam puluhan rumah dan dua sekolah di Kecamatan Tumbang Titi setinggi dua meter, sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut harus diliburkan sementara waktu.

Baca Juga :  Pendaftaran CPNS Ketapang 2019 Dibuka Hari ini, Berikut Jadwal dan Syaratnya!

Aca (28) salah satu warga Kecamatan Tumbang Titi mengungkapkan bahwa selama ini daerahnya belum pernah mengalami musibah banjir seperti ini.

“Sudah lebih dari 20 tahun sudah saya tinggal disini, baru kali ini desa kami terkena banjir sebesar ini,” ungkapnya kepada KalbarOnline, Rabu (30/8).

Aca juga menduga bahwa musibah banjir ini terjadi akibat kerusakan ekosistem alam akibat pembalakan liar hutan.

Baca Juga :  Wabup Farhan Apresiasi PCNU Ketapang Gelar Workshop Pengembangan Ekonomi Umat

“Sebelum adanya tambang dan perkebunan sawit merajalela tidak pernah ada banjir, sekarang sudah tidak banyak lagi pohon penyerap air,” tuturnya.

Berdasarkan informasi yang didapat KalbarOnline bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang akan segera menyalurkan bantuan sembako dan obat – obatan kepada warga para korban banjir di Kecamatan Jelai Hulu dan Tumbang Titi. (Adi LC/Tim)

Comment