Hadiri Wisuda VI STIKES, Hendri Harahap: Peran Perguruan Tinggi Menciptakan SDM Sangat Penting

KalbarOnline, Sintang – Asisten II Setda Sintang, Hendri Harahap mengatakan bahwa salah satu bagian dari Nawacita Presiden Jokowi adalah melaksanakan program revolusi mental. Makna revolusi mental adalah perubahan terhadap pola pikir dan mentalitas yang kuat kepada masyarakat untuk memajukan bangsa Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat. Wujud menerjemahkan revolusi mental terdapat dalam tiga dimensi besar, enam nilai, dan delapan belas elemen.

“Tiga dimensi tersebut yakni dimensi politik, ekonomi, dan budaya, dimana dimensi politik terdiri dari nilai dapat dipercaya dan kewargaan sementara nilai untuk dimensi ekonomi adalah mandiri dan kreatif, sedangkan nilai untuk dimensi budaya adalah saling menghargai dan gotong royong,” jelas Hendri, saat memberikan sambutan Bupati Sintang, Jarot Winarno pada Wisuda VI Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kapuas Raya Sintang, Tahun Akademik 2016/2017.

Hendri juga menjelaskan setiap nilai tersebut akan dilihat dari dua sisi, yakni atribut vertikal yang dilakukan oleh pemerintah dan atribut horizontal yang dilakukan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Rumah Betang Kabupaten Sintang Resmi Beroperasional, Jarot Winarno: Melewati Sejarah Panjang Penuh Masalah dan Prasangka

Intinya, nilai-nilai baru ini dihidupi oleh kedua pihak sehingga diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah dan rakyat. Misalnya, untuk nilai dapat dipercaya, pemerintah harus membuat regulasi agar para sisi masyarakat juga ada gerakan untuk membangun nilai tersebut di lingkungannya sendiri.

Baca Juga :  Bupati Jarot Dampingi Gubernur Kalbar Tinjau Pembangunan Masjid Raya Al-Amin Sintang

“Perguruan tinggi berperan penting untuk menciptakan kualitas SDM yang tercermin pada nilai-nilai yang terdapat dalam revoluasi mental,” tegasnya.

Hendri Harahap menghimbau agar perguruan tinggi harus mampu menanamkan nilai-nilai dari revolusi mental kepada para mahasiswanya baik dalam pendidikan di kelas, aktualisasi penelitian maupun agenda pengabdian kepada masyarakat.

“Maka dari itu, tantangan kita saat ini, bagaimana pemerintah daerah dan perguruan tinggi, saling bergotong-royong menyukseskan program revolusi mental, agar terbentuk karakter generasi muda bangsa yang berintegritas,” ungkap Hendri. (Sg)

Comment