Categories: Ketapang

Bebas Beraktivitas, Pengurugan Tanah di Sungai Awan Kiri Diduga Tak Kantongi Izin

KalbarOnline, Ketapang – Adanya aktivitas pertambangan bahan galian golongan C (Tanah Urug) di RT 07 RW 02, Dusun Pematang Merbau, Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang diduga tak mengantongi perizinan resmi yang lengkap, pasalnya aktivitas pengurugan tanah untuk timbunan yang menggunakan alat excavator tersebut menjadi sorotan warga setempat.

Saat KalbarOnline mencoba konfirmasi dengan warga sekitar lokasi tambang mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti pemilik tambang tersebut sebab masyarakat setempat tidak berani masuk karena takut dengan pemilik tambang yang bersifat arogan.

“Saya tidak tahu pasti siapa pemiliknya, cuma banyak yang bilang milik pak haji, saya juga tidak pernah masuk ke lokasi sebab ada salah seorang saudara saya yang pernah melintas untuk mencari kayu bakar di lokasi tersebut dimarahi bahkan dituduh mau mencuri oleh pemilik tambang,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, senada dengan ungkapan warganya, Kepala Desa (Kades) Sungai Awan Kiri, Rusli mengatakan bahwa dirinya juga tidak mengetahui secara pasti pemilik tambang tersebut sebab dirinya tidak pernah mengeluarkan surat untuk rekomendasi ijin lingkungan.

“Memang dulu pernah ada yang memberitahu saja, tetapi secara administrasi perizinan seperti rekomendasi maupun letak titik koordinat pengambilan lokasi galian C itu tidak ada di Kantor Desa maupun kepada saya selama kegiatan penggalian itu beroperasi,” terang Kades kepada KalbarOnline, dikediamannya, Jum’at (25/8).

‎Lebih lanjut, Kades Sungai Awan Kiri ini menegaskan seharusnya sebagai pengusaha ketika akan masuk ke desa, hendaknya menginformasikan dulu kepada Kades untuk mengurus perizinan seperti surat menyurat dari desa maupun rekomendasi dari Pemerintah Daerah Ketapang.

“Saya sampai sekarang juga tidak tahu apa rupa wajah Pak Haji pemilik usaha itu,” terangnya.

Dirinya juga berharap kepada pengusaha tersebut jika ingin melakukan kegiatan usaha di desanya agar segera mengurus perizinan seperti rekomendasi dari desa‎.

“Apalagi masalah perizinan ini hal yang prinsip termasuk perizinan galian C harus ada, apalagi kegiatan itukan di gali semestinya harus ada tanda tangan dari masyarakat untuk izin lingkungan,” pungkasnya.

Sementara itu saat KalbarOnline bertandang ke lokasi tambang tersebut untuk mengkofirmasi terkait perizinan apa saja yang sudah dikantongi oleh pengusahanya, sudah tidak ditemukan lagi baik pemilik usaha maupun pekerja ditambang tersebut yang terkesan menghindar dari awak media. (Adi LC)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

4 hours ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

4 hours ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

4 hours ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

13 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

13 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

13 hours ago