Yohanes Ontot Hadiri Pelantikan dan Pengukuhan DAD Parindu

KalbarOnline, Sanggau – Setelah berakhirnya masa jabatan kepengurusan DAD Kecamatan Parindu Masa Bhakti 2012-2017, maka diadakanlah pergantian pengurus DAD Kecamatan Parindu pada periode masa bhakti 2017-2022, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua DAD Kabupaten Sanggau Nomor : 30.A Tahun 2017 tentang Penetapan Komposisi dan personalia Dewan Adat Dayak Kecamatan Parindu Masa Bhakti 2017-2022, Senin (7/8).

Ketua terpilih, Domikus Saudin dalam sambutannya mengatakan bahwa acara pengukuhan dan pelantikan ketua DAD Kecamatan Parindu dapat dilaksanakan atas dukungan semua pihak sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan.

“Terima kasih atas kepercayaan masyarakat Parindu sehingga saya dapat menjabat sebagai Ketua DAD Kecamatan Parindu, dan mudah-mudahan amanah ini dapat dijalankan denga baik, dan memang seorang pemimpin tidak bisa bekerja sendiri untuk itu perlu adanya dukungan dari semua pihak terutama dari jajaran pengurus dapat bekerjasama dengan baik,” ujarnya.

“Sehingga program yang menjadi visi dan misi dapat diwujudkan selain itu juga berharap agar jajaran DAD Kabupaten Sanggau dapat memberikan dukungan, sehingga program melalui Visi untuk mewujudkan DAD Kecamatan Parindu sebagai lembaga mandiri, tangguh dan berwibawa serta profesional, kemudian dengan Misi meningkatkan pelayanan masyarakat secara profesional, meningkatkan kerjasama dengan semua pihak, meningkatkan sumberdaya lembaga secara optimal dan berdayaguna, meningkatkan harmonisasi semua personil untuk menguatkan lembaga,” timpalnya.

Sementara Ketua Demisioner Robertus Acang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungannya selama menjabat sebagai Ketua DAD Kecamatan Parindu sehingga 2 (dua) periode telah dilewati sebagai Ketua DAD Kecamatan Parindu.

“Besarnya harapan masyarakat kepada DAD Parindu sungguh luar bisa untuk itu  mohon maaf jika banyak program yg dibuat belum dapat terealisasi namun inilah batas kemampuan, salah satu yang belum dapat terealisasi adalah pembangunan rumah betang, namun setelah 2 Periode telah dapat mengangkat 3 orang temenggung, membukukan hukum adat walau belum sempat tercetak dan juga telah membuat program 1000 dayak (iuran 1000 per orang dayak) walaupun belum sebenuhnya terwujud untuk menciptakan organisasi modern melalui 4O yaitu (otak, organisasi, ongkos, otot),” paparnya.

Baca Juga :  Bawa Misi Kendalikan Inflasi, Gubernur Kalbar Kunker ke Daerah Perbatasan RI - Malaysia

“Namun saya berharap yakin dan percaya bahwa kepengurusan baru mampu berbuat lebih dari pengurus sebelumnya serta berharap agar visi dan misi dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat kecamatan parindu, mohon maaf jika dalam kepengurusan banyak salah, terima kasih atas dukungan lapisan masyarakat melalui gerakan seribu dayak sehingga musdad dapat dilaksanakan,” sambungnya.

Sementara Camat Parindu dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekcam Parindu, Lorensius Liyo menyampaikan tidak ada satu sukupun yg rela dihina karena setiap suku mempunyai jati diri, sama halnya dengan Dayak untuk itu baik melalui MADN, DAD Propinsi hingga kecamatan bahwa setipa suku mempunyai kedudukan yang sama bahkan suku dayak sendiri sudah mempunyai nama dan bisa sejajar dengan suku-suku lainnya.

“Hal ini terbukti dengan adanya kepercayaan bahwa budaya suku dayak dapat tampil di kancah nasional melalui kegiatan budaya di Jakarta, ada 4 ancaman yang ada di Indosia dan secara nasional telah masuk kesemu aspek diantaranya adalah Radikalisme, Terorisme, Narkoba dan Kesenjangan sosial. Untuk itu dalam menanggulangi ke empat aspek tersebut perlu adanya kerjasama kesemua pihak baik dari Pemerintah, stake holder, pengusaha dan masyarakat agar dapat saling membantu, bahu-membahu,” ucapnya.

Sementara Wakil Bupati Sanggau, Drs Yohanes Ontot, M.Si yang juga Ketua DAD Kabupaten Sanggau dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan padatnya jadwal dan agenda Pemerintahan mengakibatkan rentang waktu yang cukup panjang membuat kegiatan pengukuhan dan pelantikan ini agak molor namun mudah-mudahan tidak menghilangkan esensi kegiatan ini.

“Terima kasih kepada jajaran pengurus lama sehingga banyak yang telah dibuat untuk organisasi dayak, kemudian untuk kepengurusan yang baru dapat menjalankan estafet kepemimpinan dengan baik terutama terkait persoalan hukum adat, orang dayak sudah berjalan kearah modern untuk itu harus diorganisir dengan baik agar jangan sampai masyarakat adat kurang perduli dengan adat istiadat dan bahkan melupakan adat dikarenakan beralih dengan budaya modern,” ujarnya.

Baca Juga :  Selain Pilkada Jateng, Pilbup Sanggau Juga Ditemukan Data Pemilih Ganda, Capai 13 Ribu Nama

Ketua, lanjutnya, harus mampu mengatur dan menata organisasi dengan baik, karena dibutuhkan untuk dapat mengambil keputusan yang subjektif dan tetap terhadap organisasi, untuk itu orang dayak melalui organisasi dayak, harus kompak karena sudah mampu bergorganisasi, karena jika tidak diorganisir dengan baik maka akan hilang, bahwa orang Indonesia harus berdaulat untuk bebas aktif, harus mandiri, berkepribadian dala berbudaya ketika orang menghilangkan budaya maka akan kehilangan jati dirinya.

“Untuk itu harus bisa dipelihara dan di jaga budaya, dan salah satunya adalah masyarakat harus kompak pertahankan hukum adat jangan sampai hilang, karena orang desa harus dapat memahami adat budayanya, orang desa harus memahami hukum adatnya dan orang desa orang harus memahami cara berorganisasi, orang dayak tidak hanya satu Sub Suku saja untuk itu harus bersatu dan kompak sehingga dapat maju kedepan, warga negara Indonesia,” paparnya.

“Tahu hak sebagai warga negara, dimata hukum sama, budaya tergantung atas kekompakan atau tidak, persoalan pribadi tidak bisa dimasukkan dalam kelompok yang besar, kalau tidak kompak akan susah untuk maju dan mendapat posisi di bidang politik, mendorong agar orang dayak tidak tertinggal dari kemajuan,untuk itu melalui Visi Sanggau Maju dan Terdepan harus bisa membuat sanggau lebih baik,” timpal Wabup.

“Paling tidak memberikan dasar yang kuat sehingga kedepan akan lebih baik, diantaranya yang masih belum selesai adalah masalah pembangunan jalan, masih ada jalan rusak baik yang rusak parah maupun ringan dikarenakan penggunaan yang tidak sesuai standar tonase jalan, yang seharusnya kapasitas 8 ton tapi diberi beban lebih, namun dikarenakan sebagai urat nadi perekonomian maka harus di rawat dan diperbaiki karena terkait ekonomi masyarakat untuk itu harus diperbaiki sesuai dengan kemampuan anggaran yang ada dan kepada masyarakat agar juga dapat menjaga dan merawat apa yang telah dibangun dengan mempergunakan jalan sesuai dengan tonasenya sehingga dapat bertahan lama,” pungkasnya. (Leo)

Comment