Categories: Sintang

Puluhan Calon GGD Sintang Undur Diri, Wabup: Jika Pempus Utamakan Putera-puteri Daerah Tentu Akan Maksimal

KalbarOnline, Sintang – Puluhan calon Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Sintang dikabarkan mengundurkan diri. Pengunduran disebabkan kemauan sendiri lantaran pertimbangan personal.

Padahal, para calon GGD tinggal menunggu keluarnya Surat Keputusan (SK) penempatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Agustus mendatang.

Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Bupati Sintang, Askiman mengaku prihatin.

Orang nomor dua di Bumi Senentang ini menilai jika Pemerintah Pusat (Pempus) mengutamakan putera-puteri daerah untuk mengabdi di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T), tentu ceritanya akan berbeda.

“Kalau GGD dipilih dari putera dan puteri daerah setempat tentu dia akan maksimal dalam melaksanakan tugasnya,” ungkapnya ditemui saat halal bihalal di Gedung Pancasila Sintang, belum lama ini.

Wabup menambahkan berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, jumlah GGD mengundurkan diri bertambah. Saat ini total sudah ada 32 orang GGD telah mengirim surat pengunduran diri baik melalui Kemendikbud, Bupati atau Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sintang. Alasan utama pengunduran diri karena alasan keluarga.

“Program ini kurang mengutamakan putera dan puteri daerah. Kan tidak mungkin orang Sumatera mau ditempatkan di ujung Ambalau yang belum ada fasilitas jalan dan listriknya. Kemudian, kasian juga jika suami harus pergi bawa istri dan anaknya ke daerah kita yang terpencil dan tidak bersinyal. Biasanya hidup dengan fasilitas berbeda,” tuturnya.

Selain persoalan GGD, Askiman juga akui masih banyak tenaga honorer di Kabupaten Sintang. Tidak hanya pada profesi guru, namun juga di jajaran perangkat daerah. Kondisi ini menggambarkan kebutuhan tenaga sangat tinggi dan tidak berimbang dengan angka pegawai keluar atau pensiun.

“Ada keinginan pemerintah menyamakan standar pegawai yang diterima. Padahal, lulusan di daerah berasal dari universitas berakreditasi lebih rendah daripada lulusan univesitas di Jawa. Jika harus disamaratakan terus pastilah putera dan puteri daerah akan kalah,” jelasnya.

Wabup berjanji sampaikan semua problem dunia pendidikan ke Pemerintah Pusat. Koordinasi sangat diperlukan agar keputusan-keputusan berkaitan daerah dapat terintegrasi dengan baik sesuai kondisi dan situasi di daerah.

“Ini agar kualitas kerja dan tujuan dunia pendidikan di Kabupaten Sintang dapat terwujud,” tandasnya. (Sg)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

2 hours ago

Hari Buruh, Kapolri Komitmen Lindungi dan Kawal Hak Buruh

KalbarOnline, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh…

2 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Buka Bimbingan Manasik Haji Tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas

KalbarOnline, Putussibau - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini membuka Acara Bimbingan Manasik Haji…

2 hours ago

Akhiri Masa Tugas, Pj Wali Kota Ani Sofian Ajak ASN Teladani Jejak Mulyadi

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota…

3 hours ago

Status Kepemilikan Gedung Perbasi Resmi Kembali ke Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Kejelasan status pengelolaan Gedung Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Kota Pontianak di Jalan…

3 hours ago

Hardiknas Momentum Dorong Peningkatan Kualitas SDM

KalbarOnline, Pontianak – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dimaknai Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian…

3 hours ago