Categories: Pontianak

Sutarmidji: Pemerataan Kualitas Pendidikan Jauh Lebih Penting

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyambut baik adanya kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan yang ingin menyekolahkan siswa kabupaten/kota lain di Kota Pontianak dan bahkan melalui Alexsius Akim selaku Kadis, yang ingin membangun asrama bagi murid daerah.

Sutarmidji yang dikenal dengan prestasinya dimana sukses mengangkat IPM Kota Pontianak ini menyebutkan bahwa ada kebijakan yang lebih baik ketimbang membangun asrama dan menumpukan murid di Pontianak, yaitu melakukan pemerataan pendidikan di semua kabupaten/kota di Kalbar.

“Kalau yang berprestasi, kita buat sekolah yang memang untuk anak-anak berprestasi luar biasa, dikumpulkan anak-anak yang memiliki IQ diatas rata-rata. Itu yang harusnya dibangun, tapi untuk anak-anak lain buat sekolah yang baik. Pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah itu yang jadi program utama,” ujarnya seperti yang dilansir dari Pontianak.tribunnews.com.

Wali Kota dua periode ini berpendapat bahwa pemerataan kualitas pendidikan dan apa yang jadi kekurangan di daerah, harus dibangun. Misalnya laboratorium harus dibangun, bahkan bangun yang bagus sekaligus.

“Tak perlu banyak, tetapi bisa dipakai untuk semua sekolah yang ada di sana. Laboratorium dibuat terpisah dari sekolah,” terangnya.

Orang nomor satu di Pontianak ini mengatakan bahwa harus ada evaluasi mengenai kelemahan dalam dunia pendidikan di Kalbar, apakah dari segi fasilitas, guru atau proses belajar mengajarnya.

Sutarmidji mengakui, adanya peraturan zonasi dalam penerimaan siswa baru tahun ini, menurutnya, lebih menguntungkan Kota Pontianak. Karena sistem lima persen yang pernah dibuat Kota Pontianak lalu bagi siswa daerah otomatis terhapuskan.

Meski begitu, dikatakannya, apabila kuota lima persen dulu maka siswa daerah bersaing dengan siswa daerah saja, sedangkan sistem zonasi saat ini siswa daerah juga bersaing dengan anak kota untuk kuota yang disediakan tersebut.

Ia pun memberikan alasan mengapa ia dulu membuat aturan lima persen, agar masing-masing daerah membangun pendidikannya.

Kalbar tidak akan maju jika pemerataan pendidikan tak dilakukan. Lama sekolah di Kalbar, sebutnya, baru 7,6 tahun. Artinya rata-rata tidak tamat SMP.

Sementara jika ada yang ingin investasi, minimal sumber daya manusia yang dibutuhkan harus tamatan SMA untuk memacu target produksi. Jika tidak, pasti akan rugi.

“Ayo semuanya berlomba masing-masing daerah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, kalau perlu kebutuhan SMK yang dibutuhkan apa sih, cepat kita buka. Saya sependapat pemerataan kualitas pendidikan jauh lebih penting dari pada penumpukan di suatu daerah,” tandasnya. (Fai)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Laka Lantas di Sekadau Tewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion

KalbarOnline, Sekadau - Kecelakaan tragis terjadi pada Senin (06/05/2024) pagi sekitar pukul 07.30 WIB di…

31 mins ago

Terjun dari Sampan, Warga Sekadau Terseret Arus dan Hilang di Sungai Ensayang

KalbarOnline, Sekadau - Seorang warga bernama Yohanes Leman (41 tahun) dikabarkan hilang tenggelam terbawa arus…

34 mins ago

Penemuan Mayat di Selokan Jalan Gajah Mada Gegerkan Warga

KalbarOnline, Pontianak - Sejumlah warga dan pengendara jalan dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki mengapung…

1 hour ago

Disdik Kayong Utara Gelar Seleksi Talenta O2SN dan FLS2N Tingkat Kabupaten

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemkab Kayong Utara melalui Dinas Pendidikan menggelar seleksi ajang talenta O2SN…

3 hours ago

Dua Bocah Bawah Umur Tewas Kecelakaan di Jalan Putri Dara Hitam Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Dua bocah bawah umur, MR (13 tahun) dan FB (13 tahun), tewas…

4 hours ago

Pj Wako Pontianak Harap Pekan Budaya Laskar Melayu Jadi Agenda Tetap

KalbarOnline, Pontianak - Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota…

5 hours ago