Pilih Metode Persalinan yang Terbaik bagi Mums dan Bayi

Melahirkan merupakan pengalaman paling mendebarkan untuk setiap perempuan. Dan saat ini, semakin banyak metode melahirkan yang sudah diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bacaan berikut ini mungkin dapat memengaruhi keputusan Mums untuk menentukan proses melahirkan anak Mums kelak!

Melahirkan Secara Normal

Melahirkan normal merupakan keinginan banyak wanita yang sedang mengandung. Jika Mums melahirkan secara normal, proses penyembuhan akan lebih cepat dibanding persalinan caesar. Dalam hitungan jam, Mums sudah bisa berjalan. Kelahiran secara normal dipengaruhi oleh kekuatan mengejan, keadaan jalur lahir, serta keadaan bayi.

Baca juga: Bahayakah Mewarnai Rambut Saat Hamil?

Persalinan normal terkadang juga membutuhkan bantuan vakum dan forceps. Proses persalinan ini akan dimulai dengan timbulnya kontraksi, bukaan fase laten, bukaan fase aktif, lalu bayi keluar melalui vagina. Waktu kelahiran berbeda-beda pada setiap ibu, tetapi biasanya dalam rentang waktu 10-18 jam sejak pembukaan pertama.

Gentle Birth

Gentle birth merupakan proses alamiah melahirkan, yakni secara normal. Namun pelaksanaannya akan berbeda dari persalinan normal biasa. Inti dari metode ini adalah menciptakan suasana yang tenang dan nyaman bagi ibu dan bayi saat proses melahirkan.

Kondisi emosional Mums juga penting dalam metode ini. Sebelumnya, Mums akan disarankan untuk melakukan latihan meditasi dan pijatan-pijatan agar tercipta kondisi yang nyaman. Selain membuat Mums lebih nyaman dan rileks selama bersalin, berikut beberapa keuntungan dari teknik persalinan ini:

  • Mempersingkat durasi persalinan.
  • Mengurangi rasa sakit, stres, dan tegang.
  • Mengurangi kebutuhan obat-obatan penghilang rasa sakit.
  • Membantu mempercepat pemulihan trauma pasca-bersalin.

Gentle birth memiliki beberapa metode, yaitu:

  1. Water birth

Water birth merupakan persalinan yang dilakukan di kolam buatan berisi air hangat. Sebagaimana mandi dengan air hangat yang bisa mengatasi sakit perut dan nyeri, proses persalinan yang dilakukan dalam air hangat juga bisa membantu meringankan sakit akibat kontraksi. Air hangat memberi efek relaksasi. Bayi yang lahir melalui persalinan ini pun disebut-sebut menjadi lebih tenang ketika dilahirkan karena air kolam terasa seperti cairan ketuban.

Di samping itu, water birth memungkinkan Mums untuk duduk atau jongkok dengan lebih mudah karena didukung daya apung air. Water birth bisa dilakukan di rumah sakit atau di rumah.

Baca Juga :  Ngompol Saat Tertawa atau Batuk? Ini Penyebabnya!

Yang pasti, Mums harus didampingi oleh bidan atau dokter yang sudah bersertifikat, ya. Pasalnya, ada beberapa risiko yang bisa terjadi, misalnya bayi bisa tenggelam, kekurangan oksigen, serta mengalami sindrom aspirasi meconium, kondisi ketika bayi tanpa sengaja menghirup cairan ketuban yang sudah terkontaminasi fesesnya, sehingga menyebabkan masalah pernapasan.

Dan, tidak semua ibu bisa melahirkan dengan proses ini, misalnya Mums sedang dalam perawatan medis, memiliki panggul yang kecil, memiliki penyakit herpes, atau kondisi bayi dalam keadaan sungsang. Jadi, konsultasikan kepada dokter sebelum memilih metode water birth.

Baca juga: Menunggu Kelahiran Si Kembar
  1. Hypno birth

Hypno birth adalah teknik menguatkan sugesti atau menghipnotis diri sendiri, untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan menjelang dan selama proses persalinan. Jadi, Mums akan mengontrol pikiran agar rileks dan tenang, bisa dengan menggunakan bantuan musik, video, dan kata-kata positif.

Hypno birth aman dilakukan jika proses persalinan didampingi oleh dokter yang mendukung metode ini. Sebelumnya, Mums dan suami akan melakukan kursus self-hypnosis ketika kandungan memasuki usia 25-29 minggu. Mums akan diajarkan posisi tubuh yang benar saat bersalin, serta bagaimana melakukan self-hypnosis dan relaksasi diri.

Banyak penelitian yang mengembangkan teknik bersalin ini, tetapi ada 2 jenis yang paling populer, yaitu:

  • Original hypnobirthing: Dikenal juga sebagai Mongan Method. Metode ini fokus pada sugesti bahwa nyeri hebat tidak akan ada jika Mums merasa rileks.
  • Hypnobabies: Diluncurkan oleh hipnoterapis bernama Gerald Kein. Teknik ini merupakan painless childbirth program, di mana berfokus pada langkah relaksasi simpel.
Baca juga: Jangan Takut Mencukur Rambut Kemaluan
  1. Silent birth

Silent birth adalah proses melahirkan yang mengutamakan ketenangan dan kesunyian. Melahirkan dengan metode ini membuat Mums tidak mendengar suara teriakan atau arahan-arahan dari dokter. Menurut L. Ron Hubbard dalam scientologynews.org, ungkapan-ungkapan kecemasan yang disampaikan oleh ibu saat melahirkan akan berdampak buruk pada psikologi ibu dan bayi. Bayi yang lahir dalam suasana hening dan tenang dinilai mempunyai psikologis lebih baik dibanding yang lahir dalam suasana yang ramai.

Baca Juga :  Fakta di Balik Detoks Herbal

Lotus Birth

Setelah proses kelahiran selesai, biasanya tali plasenta akan langsung diputus. Namun, ada penelitian yang mengatakan bahwa sebaiknya tidak memutus langsung tali plasenta. Plasenta sudah menjadi bagian bayi selama 9 bulan.

Karenanya, ada yang menganggap bahwa bayi akan stres jika tali plasenta langsung diputus. Selain itu, tali plasenta juga mengandung mineral, oksigen, dan zat-zat lain yang penting bagi bayi.

Pada proses pasca-persalinan, tali plasenta akan didiamkan hingga putus dengan sendirinya. Metode ini memakan waktu antara 3-10 hari. Tali pusat dan plasenta pada pusar bayi akan dibiarkan sampai mengering dan dibalut dengan kain.

Untuk mengurangi aroma tidak sedap, tali plasenta akan diberi bunga-bungaan atau herbal tertentu. Mengurus bayi akan menjadi sedikit lebih merepotkan karena Mums juga harus mengurus plasenta yang tersambung pada bayi. Ketika Mums menggendong bayi, maka plasenta juga harus ikut dibawa.

Baca juga: Persalinan Normal Setelah Caesar Apa Boleh?

Operasi Caesar

Jika tidak memungkinkan untuk melakukan proses persalinan secara normal, maka Mums akan melalui operasi caesar (C-section). Biasanya tindakan ini akan diambil bila terjadi komplikasi, seperti janin terlalu besar atau posisi kepala janin tidak berada di bawah. Sebelum pembedahan, Mums akan diberikan anestesi. Operasi caesar dilakukan dengan penyayatan pada perut bagian bawah.

Biasanya, jika persalinan anak pertama dengan operasi caesar, maka anak selanjutnya juga dengan operasi caesar. Hal tersebut terjadi karena takut terjadi komplikasi pada bekas operasi sebelumnya.

Mengutip perkataan Robin Lim, pendiri Yayasan Bumi Sehat, “Birth is above all a spiritual process, not medical or biological”. Keseimbangan energi di dunia akan berubah melalui kelahiran seorang bayi. Oleh sebab itu, persiapkan kelahiran bayi Mums dengan matang. Pilih metode yang menurut Mums baik, lalu konsultasikan dengan dokter, ya. (GS/AS)

Referensi

WebMD: Types of Delivery

Healthline: Water Birth Pros and Cons: Is It Right for You?

Healthline: A Quick Guide to HypnoBirthing and Its Benefits

Comment