Bupati Canangkan BBGRM dan Program Terpadu P2W-KSS Tingkat Kabupaten Sanggau

KalbarOnline, Sanggau – Setelah pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Kalimantan Barat oleh Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2017 di Kayong Utara, giliran Tingkat Kabupaten Sanggau melaksanakan pencanangan BBGRM sekaligus Pencanangan Program Terpadu (PPT) Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2W-KSS) sekaligus Hari Kesatuan gerak PKK ke – 45 tahun 2017 oleh Bupati Sanggau, Paolus Hadi.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Desa Tae, Kecamatan Balai, Rabu (24/5/2017) pekan lalu.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Sanggau, AL Leysandri SH, anggota DPRD Sanggau, seluruh OPD Kabupaten Sanggau, para Camat, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan desa serta seluruh Perangkat Desa se Kecamatan Balai beserta seluruh masyarakat Desa Tae.

Dalam kesempatan itu juga dibagikan berbagai hadiah dalam lomba HKG PKK ke – 45, Lomba Desa dan kelurahan serta penyaluran bibit tanaman dan berbagai bantuan dan penanaman pohon secara simbolis.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan bulan bhakti gotong royong masyarakat dan Hari kesatuan gerak PKK harus dimaknai tentang arti penting dari keluarga dan gotong royong.

Baca Juga :  Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Wabup Sanggau Minta Guru Terus Berinovasi

“Pencanangan yang kita lakukan ini adalah menunjukkan komitmen kita pada satu tujuan yaitu mengupayakan perbaikan nasib keluarga dan masyarakat untuk memperkuat semangat gotong – royong, dimana sebelumnya, belum pernah diupayakan ada dan dulu masih kurang kita giatkan dan kalau belum maksimal akan kita tingkatkan. Jadi pada intinya bagaimana sikap kegotongroyongan itu melekat dalam diri kita karena sejak dulu kegiatan gotong – royong merupakan modal utama dalam menggalang kekuatan bersama untuk mendukung kemajuan suatu daerah,” ujarnya.

Salah satu upaya melestarikan nilai – nilai kebersamaan, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat adalah melalui kegiatan bulan bakti gotong royong masyarakat.

“Kegiatan ini harus kita pahami dengan sungguh-sungguh, bagaimana membangkitkan kembali makna gotong-royong dan kebersamaan ditengah perubahan sosial yang terjadi. Seluruh elemen masyakarat harus terlibat didalamnya, memiliki rasa kesadaran dan jiwa sosial yang tinggi, tidak apatis atau masa bodoh, jangan berpikiran sempit hanya berharap kepada pemerintah karena disadari bahwa Kabupaten ini sangat luas hampir sama dengan Provinsi Banten yang dipimpin oleh Gubernbur,” tukas Bupati.

Baca Juga :  Buka Gawai Nosu Minu Podi XIII Kabupaten Sanggau, Cornelis Minta Masyarakat Dayak Bersatu dan Tidak Terprovokasi

“Sedangkan Kabupaten Sanggau, dipimpin oleh Bupati, belum lagi jumlah desa dan dusun yang sangat banyak, sedangkan anggaran kita sangat minim, hampir 70 persen untuk operasional dan gaji serta tunjangan, mulai dari Kadus sampai Bupati dan DPRD,” timpalnya.

“Sementara untuk biaya pembangunan hanya 30 persen. Itulah yang harus kita bagi, jadi kalau yang sedikit – sedikit tolong digotongroyongkan. Masa ‘becek’ didepan rumahnya harus nunggu pemerintah, sementara rumahnya lumayan bagus,” kelakar Bupati.

Berkaitan dengan pelaksanan Program Terpadu P2W-KSS, lanjut Bupati, diharapkan mulai sekarang  sudah mengambil langkah. Bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan di Desa Tae ini, bentuk dukungan apa dari OPD rencanakan dengan baik mulai dari jadwal pembinaan sampai kepada penilaian oleh tim dari Provinsi tentu memerlukan persiapan yang matang agar program ini tepat sasaran dan memperoleh hasil yang diharapkan. (Leo/Tkm Hms)

Comment