Edi Minta Pengembang Tambah Pengaman JPO

Tinjau JPO Depan A Yani Mega Mall

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melakukan peninjauan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan A Yani Mega Mall yang baru saja diselesaikan pihak pengembang. Ada sejumlah catatan yang diberikan pada pembangunan yang berlangsung kurang lebih satu tahun itu.

“Hasilnya sudah sesuai, tapi dari sisi pengamanan terhadap masyarakat masih perlu diperlukan tambahan seperti lining jembatan karena kalau yang naik turun jembatan orang yang sudah tua, ada gangguan kesehatan, harus ada pegangan. Kita minta tambahkan,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat meninjau JPO, Selasa (9/5) kemarin.

Selain masalah pegangan untuk naik-turun tangga jembatan, dia menghendaki adanya penyekat di lantai jembatan. Penyekat ini penting untuk memastikan tidak ada benda kecil yang jatuh ke bawah. Lalu lintas di Jalan Ayani sangat padat, bisa saja terjadi kecelakaan karenanya.

“Kalau misalnya ada benda sebesar kelereng saja jatuh, bisa berbahaya. Ini yang harus kita antisipasi jangan sampai jembatan ini justru menimbulkan kecelakaan,” katanya.

Catatan terakhir, JPO yang menghabiskan dana kurang lebih Rp1 Miliar itu harus dipasang penerangan dan CCTV. Keduanya penting untuk mencegah tindak kriminal, adanya pengemis atau pedagangan dan fungsi pengawasan lain.

“Sementara ini memang belum difungsikan secara resmi tapi sudah banyak masyarakat yang lewat,” imbuhnya.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Apresiasi Upaya PLN Tingkatkan Rasio Desa Berlistrik di Kalbar

Edi menerangkan, dengan ketebalan plat lantai 4-6 mili, semua sudah pas dan tidak ada masalah. JPO ini juga mampu menahan beban hingga 5 ton. Di kanan-kiri jembatan, juga ada ruang untuk iklan. Diharapkan iklan yang dipasang bisa menambah keindahan jembatan yang berciri khas Pontianak tersebut.

JPO Ayani hanya satu dari lima JPO yang akan dibangun pihak ketiga sesuai perjanjian dengan Pemkot Pontianak. Satu tempat lain, rehab JPO Pasar Tengah sudah selesai. Tinggal tiga lokasi lagi, yakni di depan SMK 5 Jalan Ayani, depan Kantor Bank Kalbar pusat dan depan Jalan Barito.

“Yang lain masih menunggu pihak ketiga yang sudah MoU, kapan akan dilaksanakan. Nanti akan kita koordinasikan karena anggarannya besar,” terangnya.

Warga Pontianak sudah bisa menggunakannya jembatan ini untuk menyeberang di tengah Jalan Ayani. Tidak perlu lagi menyeberang secara langsung di jalan raya. Edi berharap masyarakat juga menjaga kebersihan dan keindahan JPO.

“Seremonial peresmian, saya akan konsultasi dengan Pak Wali, apakah gunting pita atau tepung tawar atau yang lain,” pungkasnya.

Sementara itu, penanggung jawab proyek JPO, Helmi mengungkapkan pengerjaan JPO hanya memakan waktu kurang lebih 6 bulan.

“Yang lama adalah perizinan, karena menyangkut masalah lahan milik warga. Izin dari kota cukup lama, karena ini sebagian lahan masyarakat. Kita harus menyakinkan mereka,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik

Adanya pendekatan dari Pemkot Pontianak terutama Dinas Cipta Karya (sebelum OPD baru) katanya membantu dalam proses pendekatan dengan masyarakat. Selain perizinan, titik tiang pembangunan juga memakan waktu lantaran proses izinnya melalui pusat karena Jalan Ayani merupakan jalan nasional.

“Ini (Balai Jalan) keberadaannya ada di Kalimantan Selatan sehingga kita perlu koordinasi dan memakan waktu cukup lama juga, lebih dari enam bulan karena berada di jalan negara. Mereka juga ada peraturan menteri harus begini dan begitu,” jelasnya.

Untuk pembangunan JPO di tiga titik lain, pihaknya sudah bekerja sama dengan Tim Teknik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pontianak. Lokasi JPO di depan SMK 5, juga berkaitan dengan lahan sekolah dan masyarakat. Jika masalah titik selesai, JPO tinggal dibangun.

“Dalam segi biaya kita tidak ada masalah. Kita siap semua. Bahkan sekaligus mau tiga titik tidak ada masalah. Tapi yang membuat lama ini, masalah izin dan koordinasi karena ini melibatkan pusat,” yakinnya.

Sementara, untuk lokasi JPO depan Bank Kalbar pusat, saat ini masih menunggu proses pengerjaan Pasar Tengah. Para pedagang ditampung di sekitar titik pembuatan, sehingga tak mungkin dikerjaan bersamaan. Sebenarnya pihaknya siap membangun dan izinnya pun sudah dikantongi. (Fat/Jim Hms)

Comment