Categories: Sintang

Sekda Dorong Umat Katolik Ambalau Gotong Royong Bangun Gereja Baru

KalbarOnline, Sintang –  Pemerintah Kabupaten Sintang terus berupaya mewujudkan masyarakat yang cerdas dan religius. Artinya Pemkab Sintang sangat konsen membina umat beragama yang ada. Umat Katolik sebagai bagian dari masyarakat  harus mampu menjaga suasana kondusif dimanapun kita berada. Tidak perlu ribut, kita jaga keamanan di daerah masing-masing. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Yosepha Hasnah pada acara penanacapan tiang pertama pembangunan gedung gereja Paroki Santa Maria Tanpa Noda di Nanga Kemangai pada Kamis, 8 Desember 2016.

“Pemkab Sintang dibawah kepemimpinan Jarot Winarno dan Askiman sudah komitmen memperlakukan sama semua umat beragama yang ada di Kabupaten Sintang didukung penuh DPRD Sintang. Saya minta seluruh umat di sini untuk bergotong royong, bekerjasama, dan bahu membahu membangun gereja baru ini. Jaga kekompakan antara pengurus gereja dengan umat dan sebaliknya” terang Yosepha Hasnah.

Vikaris Jenderal Keuskupan Sintang Romo Leonardus Miau, Pr menyampaikan keyakinan dan iman akan memberikan dorongan untuk bisa membangun gereja baru. Tahun ini ada banyak gereja katolik yang dimulai pembangunannya. Dalam membangun gereja ini tentu akan ada tantangan, namun umat harus tetap semangat untuk menyelesaikan pembangunan gereja ini sesuai target waktu.

Pastor Paroki Santa Maria Tanpa Noda Ambalau Romo Vincensius Yakobus, Pr menyampaikan rencana pembangunan gereja baru ini sudah disusun sejak dua tahun lalu. “Hari ini baru kita bisa lakukan pada saat perayaan Hari Ulang Tahun Paroki Santa Maria Tanpa Noda yang ke 37 Tahun 2016. “Pembangunan gereja baru ini akan menghabiskan dana sekitar dua milyar, dari umat baru tersedia 250 juta. Gereja baru nanti akan memiliki ukuran 20 x 20 meter. Kami masih akan menggunakan kayu untuk membangun gedung gereja baru ini” terang Romo Vincensius Yakobus, Pr

Fransiskus Senen tokoh agama Katolik di Nanga Kemangai menjelaskan gedung yang akan dibangun ini akan menjadi gereja yang  ketiga. “Gereja pertama dulu ukurannya kecil yakni 9 x20 meter sudah dirobohkan lalu dibangun gereja kedua. Umat terus berkembang sehingga gereja ini sudah tidak mampu menampung umat lagi. Gereja kedua tidak akan kami robohkan dan akan difungsikan untuk pelaksanaan kegiatan gereja. (Sg)

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

14 hours ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

14 hours ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

17 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

17 hours ago

Sarina, Finalis Putri Hijabfluencer Kalbar 2024 Asal Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Sarina (18 tahun) lahir di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten…

1 day ago

Hadapi Seleksi STQ dan TC, Pengurus LPTQ KKU Audiensi ke Pj Bupati Romi Wijaya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kayong Utara (KKU) melakukan…

1 day ago