Categories: Kubu RayaSosBud

Warga Ola – ola Kubu Datangi Komnas HAM Kalbar

Komnas HAM Kalbar Pelajari Dugaan Pelanggaran

KalbarOnline, Pontianak – Sekitar 30 orang warga Kecamatan Kubu kabupaten Kubu Raya, yang terdiri dari tiga Desa mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Kalimantan Barat, bertujuan mengadukan nasib mereka.

Kepala Pelayanan Pengaduan Komnas HAM, Dino Wahyudi mengatakan ada beberapa hal yang disampaikan oleh warga tersebut. Sengketa lahan merupakan masalah yang sudah lama tentunya hal itu menjadi wewenang Pemerintah derah.

“Yang kedua terkait pengamanan dari pihak Kepolisian, yang katanya mereka disisir ini juga belum jelas apa motifnya. Sebenarnya kalau memang tidak merasa bersalah tidak perlu takut, lakukan saja aktifitas sehari-hari. Kalau memang ada pelanggaran hukum, wajar mereka takut,” ucap Wahyudi di Pontianak, Senin (1/8).

Dalam hal ini Wahyudi mengakui bahwa pihaknya belum mendalami, selama ini hanya sebatas dokumen administratif yang pihaknya dapatkan. Permasalahan penyerobatan tanah dari pihak lain, ini juga harus didukung dengan bukti-bukti seperti surat-surat keterangan kepemilikan tanah tersebut.

“Kalaupun ada keterkaitan dengan tanah adat, kita juga akan menelusurinya dan ini juga harus jelas. Sedangkan pengertian tanah adat adalah tanah yang digarap oleh sekelompok masyarakat adat itu sendiri yang menjunjung tinggi adat istiadatnya,” kata Wahyudi.

Terkait dengan adanya penahanan beberapa warga Wahyudi menjelaskan bila mana ada pelanggaran tentang Standar Operasional Prosedurs (SOP) Kepolisian RI, pihaknya akan terus mendalaminya.

“Kalau tiba-tiba warga mengatakan bahwa, mereka ditahannya tanpa ada surat panggilan, itu salah dong. Makanya perlu kita selidiki lagi, dikarenakan dokumen-dokumen itu belum lengkap makanya kita belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi. Kita anggap ini dugaan dululah,” tandasnya.

Sementara itu, ditemui ditempat yang sama, salah satu warga Dusun Melati Desa Ola-ola Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya, Sarni (40) terpaksa membawa anak-anaknya yang masih usia sekolah disebabkan musibah yang menimpanya. Dirinya mengatakan masih merasa takut untuk kembali ke tempat tinggalnya.

“Sudah empat hari anak-anak tidak sekolah. Saya berharap dapat perlindungan disini serta meminta suami saya bisa dibebaskan,” ujar ibu dua anak ini. (ian)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

IKA Unhas Kalbar Siap Berikan Kontribusi Positif Bagi Kemajuan dan Pembangunan Daerah

KalbarOnline, Pontianak - Suksesi pemilihan Ketua dan Pengurus Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA…

2 hours ago

Sambil Mancing Ikan, Edi Kamtono Minta Doa Warga Kembali Jadi Walkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wali Kota Pontianak incumbent, Edi Rusdi Kamtono menikmati weekend dengan memancing…

5 hours ago

Dinilai Tak “Orisinil”, KPU Klarifikasi Soal Polemik Karya Pemenang Lomba Cipta Jingle Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak memberikan klarifikasi terkait dugaan pemenang Lomba…

5 hours ago

Ketua Bawaslu Kapuas Hulu Lantik 64 Anggota Panwascam Pilkada 2024

KalbarOnline, Putussibau - Ketua Bawaslu Kabupaten Kapuas Hulu, Mustaan melantik sedikitnya 64 orang Panitia Pengawas…

5 hours ago

Polres Kubu Raya Amankan 6 Remaja Terlibat Tawuran di Sungai Raya

KalbarOnline, Kubu Raya - Tim Patroli Presisi Satuan Samapta Polres Kubu Raya mengamankan 5 remaja…

22 hours ago

Budi Perasetiyono Dipanggil ke Jakarta, Penjaringan Calon Kepala Daerah di Tingkat DPP PKB

KalbarOnline, Pontianak - Bakal calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Budi Perasetiyono yang telah mendaftar di…

23 hours ago