Tingkatkan Kualitas Penduduk Melalui Program KKBPK

Rakerda Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga

KalbarOnline, Pontianak – Kendati pengendalian penduduk di Kota Pontianak dinilai cukup baik melalui program Keluarga Berencana (KB), namun yang tak kalah pentingnya bagaimana meningkatkan kualitas penduduk.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Zumyati menekankan perlunya koordinasi dan sinergitas dengan elemen terkait dalam meningkatkan kualitas penduduk.

“Penduduk ini kan selalu berubah, ada yang lahir, datang, pindah dan sebagainya. Semua itu harus dikendalikan sehingga penduduk Kota Pontianak harus berkualitas,” ujarnya usai membuka Rapat Kerja Daerah (rakerda) Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Aula Markas Daerah PMI, Rabu (29/3).

Ia menambahkan bahwa program KKBPK harus memprioritaskan wilayah dengan kriteria diantaranya kawasan miskin, padat penduduk, wilayah nelayan dan wilayah kumuh perkotaan supaya penduduk di wilayah tersebut dapat merasakan manfaat program KKBPK secara langsung.

Baca Juga :  Beri Kuliah Umum di UNOSO, Edi: Era Industri 4.0 Menuntut SDM Kreatif dan Inovatif

“Dengan demikian diharapkan penduduk Indonesia akan menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi pembangunan nasional dan ketahanan nasional serta mampu bersaing dengan bangsa lain,” tutur Zumyati.

Dirinya menyebut, faktor ekonomi keluarga, pendidikan anak-anak serta kesehatan menjadi hal penting dalam mendukung peningkatan kualitas penduduk. Namun prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat adalah mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Darmanelly mengatakan, program KKBPK tidak hanya menitikberatkan pada kuantitas penduduk yang ditekan, namun juga fokus pada kualitas penduduk.

Baca Juga :  Inflasi di Pontianak 2,11 persen di Tahun 2020

“Kita ingin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak meningkat, di mana mencakup elemen-elemen pendidikan, kesehatan dan income per vkapita,” jelasnya.

Dalam sebuah Keluarga Berencana (KB), lanjut Darmanelly, tidak hanya dilihat dari sisi keluarga kecil, melainkan bagaiman mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Untuk itu, pihaknya berupaya melalui pengendalian penduduk.

“Kita kendalikan penduduk jangan terlalu padat sebab bila terlalu padat, rentan terjadi berbagai permasalahan sosial,” imbuhnya.

Ia menuturkan, kalau di pedesaan pengendalian penduduk melalui program transmigrasi, untuk di tingkat perkotaan melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

“Mana yang menjadi lahan tempat tinggal, mana lahan bisnis atau perdagangan, mana kawasan pertanian dan penghijauan dan sebagainya,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms­)

Comment