Hadiri Peresmian Rumah Terapi Nobel Kasih, Edi: Ini Sangat Membantu Pemerintah Dalam Peningkatan Kesehatan Warga

KalbarOnline, Pontianak – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menghadiri grand opening Rumah Terapi Nobel Kasih, Sabtu (25/3) kemarin.

Edi berharap, dengan adanya fasilitas pusat pelayanan anak berkebutuhan khusus penderita tunarungu ini, dapat membangkitkan semangat bagi orangtua untuk bisa menjadikan anaknya tumbuh normal kembali.

“Ini bisa membantu orangtua yang memiliki anak yang mengalami gangguan pendengaran, bisa normal kembali, dan bisa lebih berprestasi sehingga kualitas hidupnya kedepan semakin baik dan bahkan bisa melebihi anak-anak yang normal,” ujar Edi saat memberikan sambutannya pada Peresmian Rumah Terapi Nobel Kasih, di Gang Janur, jalan HR A Rahman, Kecamatan Pontianak Kota.

Baca Juga :  Tak Akan Tandatangani APBD Perubahan, Sutarmidji Minta Defisit Anggaran Diaudit

Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang menginisiasi terciptanya rumah yang menjadi harapan baru bagi orang tua dan anak-anak penderitaan tunarungu.

“Silahkan warga Kota Pontianak yang mungkin anak-anaknya yang mungkin mengalami gangguan pendengaran, silahkan datang ke rumah nobel untuk mendapatkan informasi yang baik, yang benar, bagaimana cara mendidik anak yang punya gangguan pendengaran, menjadi normal kembali,” ajaknya.

Bakal calon Wali Kota Pontianak 2018 ini juga mengatakan bahwa dengan adanya fasilitas baru tersebut, cukup membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kesehatan warganya. Khususnya pada kasus keterbatasan pendengaran.

Baca Juga :  Warga Tak Pasang Bendera Dapat Teguran Keras

“Kita harus bersinergi dalam rangka menjadikan warga kota ini menjadi sehat,” tandasnya.

Sementara penanggung jawab dari rumah terapi, Dewi Wulandari mengatakan kalau ini merupakan rumah terapi yang lengkap alat-alat pemeriksaannya.

“Sejak delapan bulan buka di Pontianak dan baru diresmikan hari ini sudah lebih 20 anak tunarungu yang yang datang dan melakukan konsultasi,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa di Pontianak dan Kalbar umumnya sangat banyak anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran atau tunarungu. (Fai)

Comment